BOLASPORT.COM - Oknum fan Juventus yang ditetapkan sebagai tersangka ujaran rasial kepada kiper AC Milan, Mike Maignan, mengaku dalam pengaruh miras saat melakukan tindak tak terpuji itu.
Kepolisian mengidentifikasi Davide Gabrielli sebagai tersangka ujaran kebencian rasial kepada kiper AC Milan, Mike Maignan, dalam duel Liga Italia di markas Juventus, Minggu (19/9/2021).
Ia melakukannya saat Maignan melakukan pemanasan jelang pertandingan.
Dalam rekaman yang beredar, oknum suporter tuan rumah meneriakkan kata-kata kasar seperti "negro" dan "monyet".
Namun, kini Gabrielli mengakui tindakannya sangat fatal karena dipengaruhi minuman keras (miras).
"Saya sungguh bodoh dan saya meminta maaf kepada semua orang, dimulai dengan Mike Maignan. Saya bukan seorang rasialis," katanya kepada La Voce di Rovigo.
Baca Juga: Direndahkan seperti Binatang, Kiper AC Milan: Saya Hitam dan Saya Bangga!
"Saya terlalu banyak minum dan melakukan sesuatu yang tak dapat dibantah."
"Saya akan bertanggung jawab dan ingin menemui sang kiper buat meminta maaf secara pribadi," imbuhnya, dikutip BolaSport.com dari Football Italia.
Akan tetapi, pernyataan Gabrielli ini bertolak belakang dengan isi unggahannya di medsos.
Dia dinilai cukup sadar saat menuliskan kalimat "misi selesai" untuk penghinaan terhadap Maignan.
???? Some Juventus fans racially abused Mike Maignan during the warm-ups last night. Disgusting behaviour - the culprits must be found.
???? @StorieSilenti
— SempreMilan (@SempreMilanCom) September 20, 2021
Sebelumnya, pihak Juventus sendiri mengambil langkah tegas.
Klub melarang oknum suporter bersangkutan datang ke Stadion Allianz Turin akibat perbuatan tak terpuji itu.
Dia juga dicoret keanggotaannya dari klub suporter lokal Juventus divisi wilayah Verona, Juventus Club Gaetano Scirea di Castagnaro, karena dianggap merusak citra mereka akibat kelakuannya.
Sang kiper yang menjadi korban ujaran rasial, Mike Maignan, juga bereaksi dengan bersuara via akun media sosial pribadi.
"Pada hari Minggu malam di Allianz Stadium, fans Juventus menyerang saya dengan hinaan dan ejekan rasial," tulis pria asal Prancis tersebut.
"Apa yang Anda mau saya katakan? Bahwa rasialisme salah dan suporter-suporter ini bodoh? Bukan begitu."
"Saya bukan pemain pertama atau terakhir yang mengalami hal ini."
"Sampai sekarang kejadian seperti ini diperlakukan sebagai 'insiden terisolasi' dan tidak ada aksi global yang dilakukan untuk menyikapinya."
Baca Juga: Miliki Segudang Talenta dan Skuad Harmonis, Sistem AC Milan Sempurna
"Kejadian ini seperti ditakdirkan akan terus dan terus terulang."
"Apa yang kita lakukan untuk memerangi rasialisme di stadion sepak bola? Apakah Anda percaya langkah itu efektif?"
"Saya menjadi bagian dari klub yang berada di barisan terdepan untuk melawan semua bentuk diskriminasi."
"Tetapi, kita perlu lebih banyak lagi dan bersatu melawan hal ini untuk komunitas yang lebih besar dari sepak bola."
"Dalam kelanjutannya, apakah para pembuat keputusan tahu apa rasanya mendengar hinaan yang merendahkan kami ke level binatang?"
— Mike Maignan (@mmseize) September 21, 2021
"Apakah mereka tahu apa akibatnya kepada keluarga dan orang-orang yang kami cintai saat melihatnya?"
"Siapa yang tidak paham bahwa perlakuan ini masih terjadi di tahun 2021?"
"Saya bukan korban dari rasialisme. Saya Mike, berdiri hitam dan bangga. Selama kita sama-sama memberikan suara untuk perubahan, kita akan membuat perubahan itu."
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | instagram.com, football-italia.net |
Komentar