BOLASPORT.COM - Kylian Mbappe sempat merasa dirinya menjadi kambing hitam dalam kegagalan timnas Prancis pada pergelaran EURO 2020.
Timnas Prancis menjadi tim unggulan di EURO 2020.
Bermaterikan pemain-pemain bintang seperti Kylian Mbappe, Antoine Griezmann, Raphael Varane, Paul Pogba, Benjamin Pavard, dan Hugo Lloris, timnas Prancis menjadi yang terdepan untuk menjuarai EURO 2020.
Namun, perjalanan Prancis di perhelatan empat tahunan tersebut tidak mudah.
Baca Juga: Kontrak Baru Menanti Stefano Pioli Seiring Performa Apik AC Milan
Pasukan Didier Deschamps tergabung dalam Grup F yang mendapat julukan grup neraka lantaran di dalamnya berisi dua jagoan, yakni timnas Portugal dan timnas Jerman, serta timnas Hungaria.
Prancis hanya meraih lima poin dari tiga laga yang dilakoni dengan sekali menang melawan Jerman (1-0) dan dua kali imbang kala bersua Hungaria (1-1) dan Portugal (2-2).
Meski demikian, Prancis berhasil lolos sebagai juara Grup F dan menantang timnas Swiss di babak 16 besar.
Pada fase gugur, Les Bleus harus mengubur impian mereka untuk menjadi juara Piala Eropa.
Baca Juga: Hati-hati Ole Gunnar Solskjaer, Memulangkan Cristiano Ronaldo Bisa Jadi Awal Kehancuran
Langkah Prancis dihentikan Swiss lewat drama adu penalti setelah bermain sama kuat 3-3 di waktu normal.
Penyerang andalan Prancis, Kylian Mbappe, menjadi penentu kelolosan Swiss ke babak perempat final EURO 2020 setelah sepakannya berhasil ditepis Yann Sommer.
Prancis harus mengakui keunggulan 5-4 Swiss di babak tos-tosan.
Mbappe, yang gagal menjadi penendang terakhir bagi Prancis, menjadi sasaran amukan dan kritik seusai laga tersebut.
Baca Juga: Ilmu Kebal Lionel Messi, PSG Terpuruk pun Messi Tidak Pernah Disalahkan
Penyerang Paris Saint-Germain tersebut baru-baru ini mengungkapkan kegundahan hatinya seiring perlakuan tak pantas yang diterimanya selepas kegagalan Prancis di EURO 2020.
Mbappe mengeklaim dirinya seperti kambing hitam dan pusat masalah selepas EURO 2020.
"Saya tidak pernah mengambil satu euro pun untuk bermain bagi tim nasional Prancis dan saya akan selalu bermain untuk tim nasional saya secara gratis," kata Mbappe, dikutip BolaSport.com dari L'Equipe.
Baca Juga: Tak seperti Gary Neville, Rio Ferdinand Justru Bela Cristiano Ronaldo yang Merajuk
"Di atas segalanya, saya tidak pernah ingin menjadi masalah."
"Namun, saat saya merasa seperti itu, saya mulai menjadi masalah dan orang-orang merasa saya adalah sumber masalah."
"Saya menerima pesan, bahwa ego saya yang membuat kami kalah, bahwa saya ingin mengambil terlalu banyak peran, dan bahwa tanpa saya, kami mungkin menang."
"Bagi saya yang paling penting adalah tim nasional Prancis dan jika tim nasional Prancis lebih bahagia tanpa saya, maka saya akan pergi."
Baca Juga: Kembali Serang Ronald Koeman, Miralem Pjanic Sebut Barcelona Butuh Pelatih Bagus untuk Bangkit
"Saya lantas bertemu dengan Presiden FFF, Noel Le Graet, dan kami membicarakannya."
"Hal yang saya keluhkan kepadanya adalah saya dihina dan disebut monyet karena gagal mengeksekusi penalti."
"Saya tidak pernah mengeluh tentang penalti. Soal penalti itu, saya hanya melewatkannya," ujar Mbappe melanjutkan.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | L'Equipe |
Komentar