BOLASPORT.COM - Managing Director Yamaha, Lin Jarvis, menceritakan upayanya dalam mendatangkan kembali Valentino Rossi pada MotoGP 2013.
Relasi Valentino Rossi dengan Yamaha tidak selamanya mulus kendati mampu berlangsung selama 15 musim di MotoGP.
Valentino Rossi sempat merasa kesal ketika Yamaha mendatangkan Jorge Lorenzo sebagai rekan setimnya pada 2008.
Semua orang tentu tahu fenomena dinding pembatas yang sempat terlihat di garasi tim FIAT Yamaha pada musim itu.
Baca Juga: Bos Yamaha Sendiri yang Bilang, Konflik Rossi-Marquez-Lorenzo pada 2015 Racuni MotoGP
Setelah terlibat dalam perburuan gelar pada 2009 dan 2010, Valentino Rossi mengeluarkan ultimatum kepada Yamaha untuk memilihnya atau Jorge Lorenzo.
Yamaha pada akhirnya lebih memilih mempertahankan Jorge Lorenzo. Valentino Rossi menepati kalimatnya dengan hijrah ke Ducati pada 2011.
Selama dua musim bersama tim pabrikan Ducati, pembalap berjuluk The Doctor itu mengalami kesulitan menunjukkan performa terbaiknya.
Valentino Rossi hanya meraih total tiga podium saja tanpa satu kemenangan pun selama membela pabrikan asal Italia tersebut.
Baca Juga: Kemenangan di COTA Jadi Bukti Marc Marquez Tak Lupa Caranya Balapan dengan Honda
Alhasil, niat untuk kembali ke pangkuan Yamaha terbersit dalam benak Valentino Rossi pada musim 2012.
Lin Jarvis sempat pesimistis bisa mendatangkan kembali Valentino Rossi mengingat Jorge Lorenzo sukses bertransformasi menjadi pembalap juara.
Sudah mempersembahkan dua gelar juara, Jorge Lorenzo memiliki 'hak veto' untuk membuyarkan rencana kedatangan Valentino Rossi.
Baca Juga: Bagnaia Yakin Quartararo Tertekan soal Perebutan Gelar Juara MotoGP 2021
"Lorenzo memenangi gelar juara bersama kami pada 2010 dan 2012," kata Lin Jarvis kepada jurnalis MotoGP, Mat Oxley, dilansir BolaSport.com dari Motosan.
"Jadi sangat sulit, sangat sulit dan rumit untuk mencoba membawa musuh bebuyutannya kembali ke tim ini," imbuhnya.
Lin Jarvis lantas membeberkan kronologi kembalinya Valentino Rossi ke Yamaha.
Semuanya dimulai dari kontak tidak langsung Yamaha dengan supervisor pajak dan hukum pembalap berjuluk The Doctor.
Baca Juga: Honda Apresiasi Jerih Payah Marquez Rebut Tradisi Kemenangan di COTA
"Pendekatan pertama Valentino Rossi kepada kami datang dari supervisor pajak dan hukumnya," kata Lin Jarvis.
"Beberapa orang di Yamaha tidak ingin membawanya kembali, tetapi saya bisa melihat manfaat bagi merek pabrikan ini," ucap Lin Jarvis.
Lin Jarvis berinisiatif menemui Valentino Rossi di rumahnya di Tavullia, Italia.
Ada sedikit keraguan dalam diri Lin Jarvis semenjak perseteruan lama membuat relasi Yamaha dengan Valentino Rossi memburuk.
Baca Juga: Lewis Hamilton Raih Kemenangan Ke-100 F1, Valentino Rossi Langsung Bereaksi
Namun, masa sulit di Ducati mengubah sikap Valentino Rossi.
"Saya pergi menemui Valentino Rossi di rumahnya di Tavullia dan mendiskusikan pertemuan ini dengan ketegangan dan antisipasi," kata Lin Jarvis.
"Itu adalah momen yang sangat spesial setelah hubungan kami memburuk. Ia kembali dengan sikap yang berbeda, lebih rendah hati dan apresiatif," imbuhnya.
Periode kedua Valentino Rossi bersama Yamaha terbilang cukup sukses. The Doctor kembali bisa mencicipi persaingan gelar juara.
Valentino Rossi hampir menyabet gelar juara dunia ke-10 pada musim 2015 tetapi kalah dari Jorge Lorenzo pada seri terakhir di Valencia.
Posisi runner-up kejuaraan menjadi hasil terbaik Valentino Rossi di mana dia meraihnya tiga kali secara beruntun pada 2014 hingga 2016.
Baca Juga: Melempem di COTA, Zarco Bertekad Bangkit pada MotoGP Emilia Romagna 2021
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar