BOLASPORT.COM - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita mengingatkan suporter agar tetap mematuhi aturan yang ada supaya Liga 1 bisa tetap bergulir.
Pertandingan seri kedua Liga 1 2021/2022 akan digelar di beberapa stadion yang terletak di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Laga seri kedua Liga 1 itu akan dimulai pada Jumat (15/10/2021) yang dibuka dengan pertandingan antara PSIS Semarang melawan Persik Kediri.
Baca Juga: Usai Jadi Kampiun UEFA Nations League, Karim Benzema Ingin Bawa Prancis Juara Piala Dunia 2022
Untuk pertandingan seri kedua ini tak berbeda dari sebelumnya, yang mana di setiap pekannya akan ada sembilan laga yang digelar.
Namun, semakin dekat lanjutan kompetisi digulirkan, satu masalah pun datang.
Baca Juga: Demi Timnas Indonesia Cetak Banyak Gol, Shin Tae-yong Minta Hal Ini ke Pemain
Seperti diketahui, belum lama ini ratusan bobotoh alias pendukung Persib Bandung melakukan demo di Graha Persib, Jalan Selanjana, Kota Bandung, Minggu (10/10/2021).
Demo ini dilakukan karena Persib Bandung tampil kurang memuaskan pada laga seri pertama Liga 1.
Baca Juga: Satu Pemain Masih Belum Diizinkan Bergabung ke Timnas U-23 Indonesia
Dalam enam pertandingan, Persib Bandung hanya meraih dua kali kemenangan dan empat kali ditahan imbang tim lawan.
Catatan itu pun membuat bobotoh geram karena Persib yang diharapkan bisa tampil luar biasa pada musim ini malah kesulitan bangkit.
Baca Juga: CEO PSIS Semarang Tanggapi Caption dari Unggahan Imran Nahumarury di Instagram
Situasi yang terjadi dengan berkumpulnya ratusan bobotoh ini pun membuat PT LIB ketar-ketir.
Bagaimana tidak? Liga 1 bisa bergulir dengan adanya penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
Kepatuhan prokes ini bahkan tak hanya berlaku untuk para pemain, pelatih hingga ofisial saja, tetapi juga untuk suporter.
Baca Juga: Usai Jadi Kampiun UEFA Nations League, Karim Benzema Ingin Bawa Prancis Juara Piala Dunia 2022
Sejak awal kompetisi direncanakan bergulir, PSSI dan PT LIB sudah menegaskan agar tidak adanya suporter yang berkumpul menimbulkan kerumunan.
Hal ini karena kompetisi digelar di tengah pandemi Covid-19, sehingga suporter dilarang datang ke stadion, menggelar nonton bersama, apalagi melakukan demo.
Baca Juga: Cadangkan Cristiano Ronaldo, Ole Gunnar Solskjaer Ciptakan Dampak Negatif
Akhmad Hadian Lukita menilai bahwa apa yang terjadi itu tentu saja tidak benar karena menimbulkan kerumunan bisa mengancam nasib Liga 1.
Seperti diketahui, pemerintah hingga saat ini terus memantau perkembangan kompetisi Liga 1.
Pemerintah sebelumnya juga telah menyatakan bahwa apabila ada yang melanggar aturan yang sudah diterapkan bisa mencabut izin kapan saja.
Dengan situasi ini tentu saja PT LIB ketar-ketir karena apabila dilakukan evaluasi oleh pemerintah tentu saja surat izin kompetisi dapat terancam dicabut.
Maka dari itu, Akhmad Hadian Lukita mengingatkan agar suporter tidak egois karena yang bergantung pada sepak bola bukan hanya satu klub atau beberapa orang saja.
Tetapi ratusan orang bergantung pada bergulirnya Liga 1, oleh karena itu apabila memang suporter merasa ada keluhan kepada klub.
Baca Juga: Thomas Cup 2020 - Thailand Ciptakan Kejutan, Herry IP Pastikan Turunkan Skuad Terbaik
PT LIB meminta agar perwakilan suporter bisa bertemu langsung dengan manajemen klub bersangkutan.
Bukan malah mengadakan demo yang menyebabkan kerumunan, sebab pandemi Covid-19 masih menghantui hingga saat ini.
Akhmad Hadian bahkan mengingatkan bahwa sampai saat ini kompetisi itu selalu dipantau pemerintah.
Baca Juga: Jelang Lawan Taiwan, Witan Sulaeman Ungkap Keinginan Cetak Gol, Tapi Ada Misi yang Lebih Penting
Maka dari itu ia mengharapkan agar suporter bisa lebih dewasa menyikapi ini agar nantinya tak berpengaruh besar pada bergulirnya Liga 1.
“Jika ada pendapat yang ingin didengar manajemen klub terkait hasil atau performa selama seri 1, sebaiknya dilakukan dengan cara yang menyesuaikan dengan kondisi saat ini,” ujar Akhmad Hadian sebagaimana keterangan tertulis yang diterima BolaSport.com.
Baca Juga: Dua Hal yang Buat Mo Salah Jadi Pemain Terbaik Saat Ini ketimbang Ronaldo
“Itu bisa dengan manajemen klub masing-masing. Ingat, kita semua tetap dipantau pemerintah,” ucapnya.
“Kami mohon jangan mengadakan kerumunan yang dampaknya bisa berpengaruh terhadap bergulirnya Liga 1 2021/2022.”
Menurutnya semua akan sia-sia apabila jajaran pelatih hingga ofisial selama ini telah menjalani prokes yang ada.
Bahkan pemain hingga perangkat pertandingan juga telah menjalani prokes dengan ketat seperti tetap menerapkan adanya tes PCR Swab dan yang lainnya.
Tetapi suporter malah melanggar, tentu saja itu sangat disayangkan karena syarat untuk pemain hingga ofisial menggelar kompetisi juga bukan hal yang mudah.
Baca Juga: Demi Timnas Indonesia Cetak Banyak Gol, Shin Tae-yong Minta Hal Ini ke Pemain
Sampai saat ini, seluruh pemain hingga ofisial telah diwajibkan harus menjalani vaksinasi dua kali hingga melakukan PCR setiap H-1 pertandingan bergulir.
“Ada ketentuan wajib untuk PCR beberapa hari sebelum bertanding dan wajib tes swab antigen mendekati hari pertandingan. Semua harus mematuhinya,” tutur Hadian.
Baca Juga: Dua Permintaan Shin Tae-yong Jelang Laga Timnas Indonesia Vs Taiwan
Dengan dipatuhinya prokes dari pemain hingga yang lain tentu akan menjadi laga yang baik ke depannya.
Oleh karena itu, PT LIB mengingatkan kepada suporter bagaimana pentingnya prokes untuk kesuksesan menggelar kompetisi ini.
View this post on Instagram
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | ligaindonesiabaru.com |
Komentar