BOLASPORT.COM - Sebuah event ONE Championship yang didedikasikan untuk legenda MMA, Yoshihiro Akiyama, malah berbuah tantangan dari seorang atlet nyeleneh buat sang petarung veteran.
Pada Selasa (5/10/2021), ONE Championship menggelar event Road to ONE: 5th Sexyama Edition di Tokyo.
Sesuai namanya, event ini didedikasikan untuk menghormati kiprah Yoshihiro Akiyama yang memiliki julukan Sexiyama dalam jagat bela diri.
Namun, sebuah peristiwa yang tak terduga malah terjadi dalam gelaran tersebut.
Sesaat setelah pertandingan grappling antara Shinya Aoki melawan Shutaro Debana selesai, nama pertama langsung mengambil mikrofon dan menyampaikan pesan mengejutkan.
Baca Juga: Hasil ONE Championship: Revolution - Christian Lee Kalah, Ada Raja Baru Kelas Ringan!
Dengan nada berat seperti karakter dalam anime, Shinya Aoki melayangkan tantangan pada Yoshihiro Akiyama, sang tamu kehormatan yang duduk di meja komentator.
Sebelum menyampaikan pesan inti, atlet MMA Jepang yang dikenal lewat aksi-aksi nyeleneh-nya itu memulai kehebohan dengan meluapkan kata-kata puitis.
"Saya berusaha sekeras mungkin dalam MMA dan setelah bertarung selama lebih dari 20 tahun saya menyadari betapa sepinya jalan ini."
"Namun, saya tetap bertarung," tutur atlet yang menempati peringkat dua kelas ringan ONE Championship tersebut.
Setelah itu, Aoki mengungkapkan kronologi tawaran tanding melawan Akiyama pada September lalu.
Ia mengungkap jika sang legenda menolak tawaran tersebut.
"Pada 6 September ada sebuah tawaran untuk berlaga, kenapa Anda menolak laga itu? Katakan, jangan berbohong!," ujar Aoki di hadapan Akiyama.
Baca Juga: Saktinya Bos ONE Championship, Chatri Sityodtong Dapat Sabuk Cokelat Braziian Jiu-jitsu
Mendapati tantangan langsung di depan banyak penonton, Akiyama pun hanya bisa tersenyum.
Namun Aoki kembali melayangkan pertanyaan. “Ini bukan sesuatu yang bisa ditertawakan!” ujarnya.
"Alasan saya menolaknya adalah karena saya mengalami robek otot. Hal itu juga disertai dengan anjuran dokter dan sejumlah faktor lainnya."
"Keputusan itu juga membuat saya sangat kecewa," jelas Yoshihiro Akiyama dengan nada kalem.
Sexyama mengaku bahwa sejatinya seorang atlet harus berdiri di atas arena dan bertarung.
Hanya setelah sejumlah tes, ia mengaku berada di posisi yang terpaksa menolak tawaran bertanding.
Lebih lanjut, Aoki mengaku tak peduli dan memberikan ultimatum jika Akiyama tak punya banyak waktu.
View this post on Instagram
Baca Juga: Ini Pilihan Jagoan Indonesia untuk Pemenang Grand Prix Atomweight ONE Championship
Ia pun menyarankan sang jagoan veteran MMA asal Jepang itu mengambil tawarannya.
"Mendengar Anda mengelu-elukan MMA adalah hal yang keren, tetapi itu sekadar omongan manis. Kalau Anda punya komitmen, ayo kita bertarung," tegas Aoki.
Terus didesak oleh Aoki, Akiyama pun akhirnya menerima ajakan tarung tersebut.
"Menolak laga bukan pilihan di sini. Baik, saya akan mengambil laga tersebut. Tunggu saja," balas Akiyama.
Kemudian, Aoki segera meninggalkan arena dengan gaya khasnya yang intimidatif.
Aksi Aoki tersebut banyak menuai berbagai komentar di media sosial.
Banyak yang menganggap jika ia tidak punya sopan santun dalam melayangkan tantangan.
Namun, banyak juga yang menganggap jika aksi itu adalah gaya khas Aoki yang jauh dari basa-basi.
Shinya Aoki dan Yoshihiro Akiyama merupakan sosok legendaris dalam ranah MMA Jepang.
Baca Juga: HUT Ke-10, ONE Championship Gelar Laga Hibrida MMA vs Muay Thai
Sebelum berlaga di ONE Championship, Aoki pernah bertanding di Bellator dan Pride.
Sementara itu, Akiyama adalah jebolan UFC.
Citra nyeleneh Aoki diimbangi dengan kemampuan grappling yang ciamik.
Hingga saat ini, Aoki memiliki rekor profesional 47-9 dan 1 no-contest.
Ia juga pernah menjadi penguasa kelas ringan ONE Championship beberapa tahun silam.
Di lain pihak, Akiyama merupakan veteran MMA dengan teknik judo elite.
Ia memiliki rekor profesional 15-7 dan 2 no-contest.
Dengan dasar bela diri judo, Akiyama pernah meraih medali emas di Asian Games 2002 untuk Jepang.
Waktu di UFC, Akiyama pernah berduel dengan nama-nama besar seperti Chris Leben, Michael Bisping, dan Vitor Belfort.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | ONE Championship |
Komentar