"Dengan bola yang lambat, tidak mungkin lawan akan terus mengandalkan kekuatan dan kecepatan. Karena itu strategi permainan pasangan ganda yang akan kita mainkan harus bisa meredam dan mengajak main lambat," tutur Rionny.
"Serangan-serangan Lee/Wang tentu tidak secepat seperti di Olimpiade Tokyo silam," ujar Rionny.
Menurut Rionny untuk mengalahkan Taiwan, para pemain juga harus memiliki semangat tempur yang tinggi.
"Harus fight, semangat, ulet, sabar dan siap capek. Kapan bertahan dan kapan menyerang balik harus tepat momentumnya. Yang tidak kalah penting, siap adu mental," ujar Rionny.
Pelatih kepala ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, mengatakan bahwa sektor ganda putra siap untuk berjuang maksimal menyumbangkan poin.
Namun, bukannya pesimistis, kondisi lawan yang dihadapi adalah pasangan yang mencetak hattrick pada tiga turnamen di Thailand pada awal tahun dan meraih emas Olimpiade Tokyo. Selain itu, mereka juga berada di performa terbaik.
Sementara itu, kondisi penampilan pasangan nomor satu dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo sejauh ini belum kembali ke bentuk permainan terbaik. Selain itu, kondisi Kevin juga belum segar.
"Tidak mudah. Tetapi, kami di ganda putra akan berjuang keras lebih dulu. Siapa yang akan ditampilkan juga menunggu setelah latihan pada siang nanti," ucap Herry.
"Saya akan lihat bagaimana kesiapan mereka. Setelah latihan, kami baru akan berdiskusi dengan pemain untuk menyusun siapa yang turun tanding lawan Taiwan," ujar Herry.
Baca Juga: Uber Cup 2020 - Warna Baru Lawan Jepang, Proses Regenerasi Indonesia Berlanjut
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Badminton Indonesia.org |
Komentar