BOLASPORT.COM - Utang triliunan yang dimiliki oleh Barcelona membuat klub tersebut kini memasuki periode terburuk sepanjang sejarah.
Barcelona tidak hanya tengah menderita dari beberapa hasil kurang memuaskan pada awal musim 2021-2022.
Peringkat ke-7 klasemen sementara Liga Spanyol dan belum adanya kemenangan di Liga Champions jelas bukan awal musim yang bagus.
Kondisi ini kian diperparah oleh keuangan klub yang tengah berada dalam kondisi terburuk.
Utang Barcelona mencapai 1,35 miliar euro (sekitar Rp22,1 triliun) dan kerugian hingga 435 juta euro (sekitar 7,8 triliun).
Baca Juga: Soal Insiden Penalti Ansu Fati, Keputusan Wasit Dianggap Sudah Tepat
Angka tersebut merupakan catatan keuangan terburuk Barcelona sepanjang klub berdiri.
Presiden Barcelona, Joan Laporta, bahkan mengaku jika klub sempat sulit membayar staf saat ia pertama kali menjabat.
Laporta pun menunjuk pihak yang bertanggung jawab atas keuangan klub yang begitu amburadul ini.
"Situasi ini terjadi karena ketidakmampuan pengurus klub sebelumnya yang tergolong fatal," kata Laporta seperti dilansir BolaSport.com dari Marca.
Baca Juga: Antonio Conte Jadi yang Terdepan Gantikan Solskjaer di Man United
"Tim kami akan memutuskan apakah petinggi lama terlibat tindak kriminal dan perlu adanya tindakan hukum mengenai hal ini atau tidak," ucap Laporta.
Sindiran yang dilemparkan Laporta jelas tertuju kepada Josep Maria Bartomeu yang menjadi presiden klub sebelum dirinya.
Meski situasi tengah buruk, Laporta juga menegaskan jika ia bersama tim yang baru kini berusaha untuk memperbaiki keadaan.
Mereka berusaha agar setiap keputusan yang diambil mampu untuk membawa klub menuju masa depan yang lebih baik.
Laporta beserta timnya sedang mengusahakan agar Barcelona segera keluar dari mimpi buruk finansial seperti sekarang ini.
Baca Juga: Kebanyakan Pemain Tua, Barcelona Ogah Tarik Kembali Eks Rekan Lionel Messi
Sejak awal musim, beberapa cara telah ditempuh oleh Laporta beserta sejumlah jajarannya.
Pemain bergaji mahal seperti Antoine Griezmann dipinjamkan lagi ke klub lamanya, Atletico Madrid.
Sementara para kapten Barcelona rela mengurangi gaji mereka demi keberlangsungan klub.
Cara-cara ini tetap belum bisa menutup kerugian klub yang sudah membengkak.
Baca Juga: Petinggi Man United Sebut Solskjaer Saat Ini Butuh Perlindungan
Laporta tetap percaya diri bahwa Barcelona kini berada di jalur yang tepat untuk bangkit.
Ia juga tidak mau terlalu bergantung kepada pihak ketiga seperti beberapa investor.
Bagi Laporta, masalah Barcelona lebih baik diselesaikan oleh dirinya dan beberapa jajaran yang memang sudah ditunjuk menangani klub.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | marca.com |
Komentar