BOLASPORT.COM - Kemenangan Indonesia pada ajang Thomas Cup 2020 yang berlangsung di Aarhus, Denmark, pekan lalu, menyisakan cerita mengharukan dari Jonatan Christie.
Pebulu tangkis tunggal putra nomor tujuh dunia itu mengatakan, keberhasilan Indonesia merengkuh Piala Thomas pada tahun ini dia persembahkan untuk mendiang sang kakak, Ivan Christie.
Jonatan Christie kehilangan sang kakak pada 8 Februari 2021 karena virus Corona alias Covid-19.
Kepergian sang kakak sempat menempatkan atlet yang akrab disapa Jojo itu ke titik terendah dalam hidupnya.
Dia bahkan harus menjalani Olimpiade Tokyo 2020 dengan bayangan kehilangan sang kakak yang membuat kepercayaan dirinya mengalami dekadensi.
Baca Juga: Denmark Open 2021 - Anthony Ginting Mundur, Kans Duel 'MomoGi' Dipastikan Hancur
"Setelah Olimpiade, saya merasa kepercayaan diri saya tidak baik," ucap Jonatan, dikutip dari BWF Badminton.
"Saya berbicara dengan pelatih dan keluarga saya mengenai bagaimana cara meningkatkan performa saya."
"Kami juga berbicara dengan psikolog, mereka memberi saya beberapa tips untuk membuat performa saya lebih baik."
"Saya senang melihat Anthony (Sinisuka Ginting) mendapatkan medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 dan pada saat yang sama, saya memotivasi diri sendiri," tutur Jonatan lagi.
Baca Juga: Denmark Open 2021 - Waktu Recovery Pendek Bikin Anthony Ginting Cedera
Upaya Jonatan Christie untuk kembali ke performa terbaiknya terbukti saat dia membela Indonesia pada Thomas Cup 2021.
Meski sempat menelan kekalahan dari wakil Thailand, Kunlavut Vitidsarn, pada babak penyisihan Grup A, Jonatan mampu bangkit dan mengatasi beban yang dia emban selama berada di Aarhus.
Dimulai dari kemenangan 21-17, 21-13 atas wakil Taiwan, Wang Tzu Wei, yang menjadi laga hidup-mati Indonesia pada Thomas Cup 2020, Jonatan tak lagi terbendung.
Pada laga perempat final melawan Malaysia, Jonatan mengalahkan Ng Tze Yong dalam duel berdurasi 75 menit.
Sehari kemudian, Jojo berhasil mengatasi wakil tuan rumah, Anders Antonsen, dalam laga sepanjang 100 menit.
Sementara itu, pada pertandingan final melawan wakil China, Li Shi Feng, Jonatan mampu meraih kemenangan walau harus bertarung selama 80 menit.
"Kemenangan atas Antonsen meningkatkan kepercayaan diri saya karena saat gim ketiga melawan Li Shi Feng dimulai, saya berkata, 'Ayo, main 100 menit atau mungkin 120 menit lagi.'," tutur Jonatan.
"Gelar Thomas Cup 2020 adalah pencapaian terbesar bagi saya, lebih besar dari medali emas Asian Games," kata dia menegaskan.
Baca Juga: Jadwal Denmark Open 2021 - Marcus/Kevin Jalani Derbi Indonesia Hari Ini
Lebih lanjut, Jonatan Christie mengatakan bahwa keberhasilannya mengangkat Piala Thomas 2020 tak lepas dari kenangan sang kakak yang dia simpan.
Hal ini ditunjukkan Jonatan dengan gestur membuat tanda salib serta menunjuk ke arah atas setiap kali meraih kemenangan.
"Tanpa Tuhan, saya bukan apa-apa. Itu juga untuk kakak saya. Dia menginspirasi saya," ucap Jonatan.
"Saya tahu perbedaan dengan dan tanpa dia. Saya juga ingin membuat papa-mama saya merasa bangga."
"Setelah kakak saya meninggal dunia, saya berusaha yang terbaik untuk meraih medali emas. Saya memikirkan dia setiap saat," tutur dia.
Baca Juga: Hasil Lengkap Denmark Open 2021 - 5 Wakil Lolos, Anthony Tragis, Daddies dan Babbies Kompak Merana
Pasca-membela Indonesia pada Sudirman Cup 2021 dan Thomas Cup 2020, Jonatan Christie melanjutkan kalender kompetisi BWF-nya dengan turun pada Denmark Open 2021 di Odense, Denmark, 19-24 Oktober.
Saat ini, Jonatan sudah mencapai babak kedua berkat kemenangan 21-18, 21-19 atas Prannoy HS (India) pada babak kesatu.
Pada putaran 16 besar turnamen BWF level World Tour Super 1000 itu, Jonatan akan bertemu dengan wakil Jepang, Kanta Tsuneyama.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BWF Badminton |
Komentar