BOLASPORT.COM - Penyerang Real Madrid, Karim Benzema, dituntut hukuman penjara 10 bulan dan denda hingga Rp1,2 miliar atas kasus pemerasan video seks.
Sidang lanjutan kasus pemerasaan video seks yang melibatkan Karim Benzema digelar di Versailles, Prancis, pada Rabu (20/10/2021) waktu setempat.
Seorang jaksa dalam persidangan tersebut menuntut hukuman penjara 10 bulan dan denda 75 ribu euro atau sekitar 1,2 miliar rupiah untuk Benzema.
Menurut laporan The Guardian yang dikutip BolaSport.com, Benzema dituduh terlibat dalam upaya pemerasan terhadap mantan kompatiotnya di timnas Prancis, Mathieu Valbuena.
Penyelidik mengeklaim bahwa Benzema mendorong Valbuena untuk membayar para pemeras selama insiden tersebut.
Baca Juga: Benzema Jadi Pencetak Gol Terbanyak ke-4 Real Madrid, 161 Gol Lagi Pecahkan Rekor Cristiano Ronaldo
Kasus itu sebenarnya telah mencuat pada tahun 2015 ketika video seks milik Mathieu Valbuena tersebar luas.
Menurut laporan BBC yang dikutip BolaSport.com, Valbuena sempat meminta meminta seseorang dari dari Marseille bernama Axel Angot untuk memindahkan konten di ponselnya ke perangkat lain.
Axel Angot, yang kemudian menjadi terdakwa kasus tersebut, menemukan video seks milik Valbuena.
Dia dituduh melakukan pemerasan terhadap Valbuena dengan mengancam akan menyebarkan video seks itu.
Di tengah kondisi itu, Valbuena berbicara dengan Benzema dalam sebuah kamp pelatihan timnas Prancis.
Menurut Valbuena, Benzema mengaku punya kenalan bernama Karim Zenati, yang bisa membantunya mencegah tersebarnya video itu.
Namun, Valbuena merasa curiga akan tindakan Benzema sehingga memilih melaporkannya ke polisi.
Baca Juga: Satu Ucapan Ronaldo yang Bantu Benzema Sukses di Real Madrid
Adapun jaksa dalam sidang mengeklaim bahwa Benzema direkrut oleh pemeras untuk meyakinkan mantan rekan setimnya untuk membayar.
Benzema juga diduga telah menelepon Zenati dan dalam percakapan yang direkam oleh polisi, menyatakan bahwa "Dia (Valbuena) tidak menganggap kami serius."
'Kami' dalam percakapan itu membuat Benzema dianggap masuk ke dalam komplotan pemeras.
Benzema sendiri absen dalam persidangan dengan alasan profesional, dikutip BolaSport.com dari Get Football News France.
Dia telah membantah semua tuduhan dan berargumen bahwa seorang petugas polisi yang terlibat telah menggunakan metode yang tidak jujur untuk membawanya ke dalam insiden tersebut.
Pada 2017, Benzema juga sempat buka suara bawa dirinya tidak pernah melakukan pemerasan terhadap Valbuena.
Menurut Benzema, kasus pemerasan itu hanya bualan Valbuena.
Valbuena sendiri menurutkan bahwa dirinya merasa terancam sehingga memutuskan untuk melaporkan Benzema.
"Saya merasa dalam bahaya, dan insting saya berkata untuk lapor polisi," tuturnya.
Baca Juga: Tanpa Lionel Messi dan Sergio Ramos, Karim Benzema Tetap Anggap El Clasico Laga Terbaik di Dunia
Sejak kasus itu muncul pada 2015, baik Benzema maupun Valbuena diasingkan dari timnas Prancis.
Pengasingan Benzema berakhir ketika dipanggil kembali untuk memperkuat Les Bleus untuk EURO 2020.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | BBC, Get Football News France, The Guardian |
Komentar