BOLASPORT.COM - Bek timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam Bahar berbicara soal bagaimana ia berusaha mendobrak stigma negatif sepak bola Indonesia.
Seperti diketahui, Asnawi Mangkualam saat ini tengah memperkuat tim asal Korea Selatan, Ansan Greeners.
Namun, bergabungnya Asnawi Mangkualam ke klub kasta kedua Liga Korea Selatan itu dibumbui dengan pro dan kontra.
Baca Juga: Catat 5 Cleansheet Beruntun, Kiper Arema FC Dapat Bonus iPhone 13
Bagaimana tidak? Ansan Greeners menerima banyak ledekan karena merekrut Asnawi Mangkualam.
Pemain yang didatangkan dari Indonesia, yang mana sepak bola tak dipandang bagus dimata dunia.
Baca Juga: Joko Susilo Janji Bawa AHHA PS Pati Petik Kemenangan Perdana
Bahkan di mata Asia Tenggara saja, Indonesia masih dinilai kurang bagus.
Sehingga banyak cibiran dilayangkan ke Ansan Greeners.
Tetapi tak sedikit pula yang memuji lantaran memberi kepercayaan dan kesempatan kepada Asnawi.
Baca Juga: Mohamed Salah Memang Pemain Terbaik di Dunia Saat Ini, tetapi Egoisnya Kebangetan
Bahkan pro kotra itu juga terjadi diinternal Ansan Greeners untuk mendatangkan Asnawi waktu itu.
Tetapi akhirnya keraguan itu hilang setelah pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong memberi rekomendasi ke tim pelatih Ansan Greeners.
Baca Juga: Update Klasemen MotoGP 2021 - Quartararo Ukir Sejarah dan Podium Ke-3 Marquez
Dengan kesempatan itu, pemain berusia 22 tahun itu mengaku bersyukur.
Asnawi bersyukur bisa bermain di luar negeri karena itu merupakan cita-citanya sedari kecil.
“Kalau bicara kesempatan saya sangat bersyukur karena memang cita-cita saya main di luar Indonesia itu sangat besar,” ujar Asnawi Mangkualam sebagaimana dikutip BolaSport.com dari YouTube resmi PSSI.
Baca Juga: Mantan Bek Inter Milan Ngaku Tak Kaget Conte Berpisah dari Nerazzurri
“Saya sudah dari kecil punya impian untuk bermain di luar Indonesia. Alhamdulillah tahun ini bisa tercapai,” ucapnya.
Mantan pemain PSM Makassar itu bahkan mengatakan bahwa kepergiannya ke Korea Selatan bukan hanya karena alasan nasib sepak bola Indonesia tidak jelas saat itu.
Baca Juga: Hadapi Persik Kediri, Gian Zola Siap Bawa Persela Raih Kemenangan
Hal ini karena sebelumnya, Asnawi memutuskan ke Korea saat sepak bola Indonesia masih mandek lantaran adanya pandemi Covid-19.
Tetapi, itu memang karena keinginannya sedari kecil untuk bisa berkarier di luar negeri.
“Memang bukan karena situasi Liga Indonesia saat ini ya terus saya memutuskan keluar, tidak. Tetapi karena memang impian saya,” kata Asnawi.
Baca Juga: Striker Timnas Indonesia Masih Belum Cetak Gol Bersama Arema FC
“Saya sudah menunggu dari tahun 2017. Saya juga sudah dijanjikan oleh beberapa agen, tetapi tidak ada selesai masalah administrasi dan lain-lain.”
Ia mengakui bahwa hal itu memang tidak mudah untuk bisa bermain di luar negeri.
Bukan hanya masalah administrasi saja menurut Asnawi.
Baca Juga: Targetkan Poin Maksimal, Persela Lamongan Intai Pemain Pembeda dari Persik Kediri
Tetapi juga masalah pemain Indonesia yang tak bisa dengan mudah bermain ke luar negeri.
Asnawi mengungkapkan bagaimana sulitnya ia untuk bisa berkarier di luar negeri.
Anak dari legenda sepak bola Indonesia, Bahar Muharram itu menceritakan bahwa sejak 2017 ia sudah mencari klub di luar negeri.
Baca Juga: Pemain Asing Persiraja Bikin Kesalahan Konyol, Hendri Susilo Sebut Fatal di Sepak Bola Profesional
Ia mencari untuk bisa bermain di luar negeri, tetapi itu tidak mudah karena sepak bola tidak memiliki catatan apik.
Sehingga pemain sepak bola Indonesia dipandang sebelah mata, karena sampai saat ini Indonesia juga masih menempati peringkat 165.
Tentu saja, tak banyak klub yang memperhitungkan pemain-pemain Indonesia.
Baca Juga: Daftar Skuad Timnas U-23 Thailand Ada Dua Pemain Liga Inggris
Namun, karena situasi itu akhirnya Asnawi yang berusaha mendobrak stigma sepak bola Indonesia mulai berhasil.
Ia selalu masuk dalam jajaran starting Ansan Greeners setiap kali ada pertandingan.
Walaupun pada awal-awal ia juga selalu bermain sebagai pemain pengganti, tetapi kesini-sini ia bisa mendobrak hal itu.
Baca Juga: Pemerintah Bicara Kepuasan terhadap Pelaksanaan Kompetisi Liga 1 dan Liga 2
Usaha Asnawi mendobrak stigma sepak bola Indonesia itu bukan tanpa resiko.
Ia mengaku berani mengambil keputusan dengan bermain diluar negeri itu juga dibarengi dengan turunnya harga dia.
Asnawi menurunkan harga pasarnya untuk bisa bermain di luar negeri dan keberanian itu pun membuatnya saat ini semakin dibanggakan oleh para pecinta sepak bola Tanah Air.
“Memang tidak mudah untuk bermain di luar itu. Banyak hal yang haarus diselesaikan. Apalagi kan kita sebagai pemain Indonesia. Ranking FIFA-nya kurang bagus saat ini. Jadi kita dianggap remeh di luar,” tuturnya.
“Jadi buat kita untuk mendapatkan klub di luar itu tidak mudah. Makanya aku sekali mendapat kesempatan langsung saya jawab oke, ya udah.”
“Masalah harga dan lain-lainnya tidak ada masalah dan saya langsung tanda tangan saja.”
Baca Juga: Untuk Liga 1 2021, Persipura Jayapura Memastikan belum Menyerah
Menurutnya itu adalah kesempatan yang bagus untuk membuktikan diri bahwa pemain sepak bola Indonesia juga layak diperhitungkan.
Setelah kontraknya dengan Ansan Greeners yang akan habis pada akhir tahun ini.
Asnasi pun mengaku masih mencari klub baru untuk tetap bisa berkarier di sepak bola Korea Selatan.
View this post on Instagram
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | PSSI TV |
Komentar