BOLASPORT.COM - Komite Olimpiade Internasional (IOC) akan memberlakukan perubahan tiket dan hospitality untuk turnamen multi-event tingkat dunia berikutnya.
Sistem itu akan diterapkan mulai Olimpiade Musim Panas 2024 di Paris, Olimpiade Musim Dingin 2026 di Milano-Cortina, Olimpiade dan Paralimpiade Musim Panas 2028 di Los Angeles.
Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) mengapreasi langkah IOC itu atas perubahan format tiket dan hospitality.
Sekretaris Jendral NOC Indonesia, Ferry J, Kono, mengatakan penjualan tiket Olimpiade tidak akan menggunakan format authorised ticket resellers (ATR).
Baca Juga: Pengamat MMA Bongkar Keuntungan Islam Makhachev Punya Khabib Nurmagomedov sebagai Mentor
Rencana format penjualan tiket terbaru akan melalui pihak ketiga rekanan IOC, On Location.
"IOC menjelaskan langsung kepada kami bahwa sistem tiket Olimpiade dan Paralimpiade berbeda di Paris 2024," kata Ferry J Kono, melalui rilis yang diterima BolaSport.com dari NOC Indonesia.
"Jika sebelumnya penjualan tiket bisa melalui NOC atau ATR, kini tak bisa lagi."
"Penjualan tiket pertandingan, termasuk opening ceremony dan closing ceremony ditangani langsung On Location," imbuhnya.
Baca Juga: Sudah Juara MotoGP, Fabio Quartararo Masih Minder Pakai Nomor Keramat
On Location merupakan perusahaan asal Amerika Serikat yang menjalin kemitraan dengan IOC pada Juni 2021 lalu.
On Location merupakan perusahaan di bawah Endeavor Group yang juga menaungi promotor ajang tarung bebas UFC.
Dengan sistem penjualan baru, On Location akan menjual paket komplet untuk menonton Olimpiade.
Penonton akan mendapat tawaran mencangkup tiket, travel akomodasi sampai ke venue hingga hotel dan pariwisata yang bisa dirasakan di kota penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade.
Baca Juga: Antusias Sambut Anak Pertama, Valentino Rossi Kantongi 1 Nama yang Cerminkan Dirinya Sekali
Keuntungan penjualan tiket akan dibagi ke pihak-pihak dibawah IOC, Panitia Penyelenggara Olimpiade (OCOG), dan Endeavor Group, induk perusahaan On Location.
"Dari perubahan tersebut, NOC juga mendapat revenue share atas paket yang telah terjual dan nominalnya akan diumumkan setelah multi event berakhir," tutur Ferry.
"Dalam paparan IOC, paket yang dijual menawarkan fairness location and transport, best pricing accomodation, hingga pengalaman baru yang bisa dirasakan penonton di Olimpiade."
Penjualan tiket dapat langsung diakses di situs resmi dengan durasi waktu yang ditetapkan oleh tuan rumah.
Baca Juga: Marc Marquez Harap Waspada, Fabio Quartararo Bakal Jadi Rival Kuat
Selain itu, penonton diberikan kebebasan untuk melakukan pemesanan, baik tiket pertandingan dan hospitality, secara terpisah.
"Dengan sistem baru ini, IOC juga ingin menunjukkan kepada dunia keterbukaan dan kemudahan dengan format terbaru ini," kata Ferry.
"Mereka juga tidak akan menambahkan admin fee atau komisi apa pun dari skema baru ini," ucapnya meneruskan.
Olimpiade 2020 Tokyo melibatkan 50 ATR untuk penjualan tiket.
Namun, pandemi Covid-19 membuat multi event musim panas terakbar se-dunia di Negeri Sakura untuk kali kedua ini harus digelar tanpa penonton.
Baca Juga: Quartararo Jadi Penerus Rossi? Begini Jawaban Bos Tim Yamaha
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | NOC Indonesia |
Komentar