BOLASPORT.COM - Bos Petronas Yamaha SRT, Razlan Razali, berbicara mengenai filosofinya yang dikorbankan demi bertahan di kelas utama MotoGP.
Razlan Razali secara resmi sudah membubarkan tim Petronas Yamaha SRT pada akhir kejuaraan musim ini.
Hal ini dilakukan Razlan Razali karena Petronas mundur sebagai sponsor utama dari tim satelit Yamaha tersebut.
Tahun ini memang menjadi musim yang rumit bagi tim Petronas Yamaha SRT bersama Razlan Razali di garasi.
Baca Juga: Sudah Rebut Gelar Juara, Yamaha Tanpa Tekanan pada 2 Balapan Tersisa
Masalah datang dari para pembalap di mana lini depan para penunggang motor YZR-M1 yang diisi oleh Franco Morbidelli dan Valentino Rossi.
Morbidelli dan Rossi disebut Razali belum mendapatkan hasil bagus dari pencapaian Petronas musim lalu.
Masalah semakin bertambah setelah Morbidelli mengalami cedera dan ditarik ke tim pabrikan usai Maverick Vinales hengkang dari Yamaha.
Sedangkan Rossi, dia juga tidak akan balapan lagi setelah mengumumkan akan pensiun setelah kejuaraan musim ini.
Baca Juga: Sudah Juara MotoGP, Fabio Quartararo Masih Minder Pakai Nomor Keramat
Selain itu, masalah lain muncul dengan Petronas mundur sebagai sponsor utama dari tim yang dipimpin Razali.
Demi menjaga dua kursi balap di kelas utama MotoGP, Razali akhirnya membentuk tim baru yang bernama RNF MotoGP Racing untuk musim depan.
Sedangkan tim yang lama, Petronas Yamaha SRT yang memiliki struktur di Moto3, Moto2, hingga MotoGP, dibubarkan pada akhir musim ini.
Razali lalu juga sudah menentukan komposisi pembalap yang ternyata harus keluar dari filosofinya.
Baca Juga: Sudah Juara MotoGP, Fabio Quartararo Masih Minder Pakai Nomor Keramat
Filosofi yang dimaksud adalah mengembangkan bakat para pembalap muda dengan tampil di kelas utama MotoGP.
Namun kenyataannya, dia merekrut satu pembalap veteran, Andrea Dovizioso, di kursi tim satelit Yamaha ke depan.
Dovizioso akan menjadi tandem pembalap muda, Darryn Binder yang berasal dari Moto3.
"Pada bulan Juni, Juli, Agustus, kami mengasumsikan masa depan yang sama dengan Petronas. Filosofi kami adalah mengembangkan anak muda," kata Razali kepada Speedweek, dikutip BolaSport.com dari Motosan.es.
"Ketika Petronas mundur, tujuan saya adalah menyelematkan dua kursi pada MotoGP yang berharga di Dorna. Karena jika Anda meninggalkan pintu masuk MotoGP, ini akan menjadi pertanyaan bagaimana Anda bertahan."
"Pertanyaannya bagaimana bisa bertahan di MotoGP? Untuk menyelematkannya, kami harus membatalkan rencana di Moto2 dan Moto3. Filosofi kami dalam memilih pembalap telah berubah."
"Dalam olahraga ini, MotoGP adalah bisnis. Saya harus mengikuti keinginan para donatur. Oleh karena itu dalam memilih pembalap filosofi kami berubah."
"Jadi kami telah mencapai kesepakatan dengan mendatangkan Dovi yang berarti menyimpang dari filosofi awal. Dan kami merekrut pembalap Moto3, Darryn Binder yang akan menjadi rookie. Ini akan menjadi risiko besar," tutur Razali.
Baca Juga: Antusias Sambut Anak Pertama, Valentino Rossi Kantongi 1 Nama yang Cerminkan Dirinya Sekali
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar