BOLASPORT.COM – PT Liga Indonesia Baru (LIB) terus berusaha untuk menggelar BRI Liga 1 2021/2022 yang semakin sehat, baik dalam arti sehat secara jasmani maupun sehat secara penyelenggaraan kompetisi.
Perhelatan BRI Liga 1 2021/2022 sebentar lagi akan memasuki seri ketiga. Sejak resmi bergulir pada 27 Agustus 2021, BRI Liga 1 2021/2022 telah berjalan selama 10 pekan di tengah pandemi Covid-19.
Pada mulanya, perhelatan BRI Liga 1 2021/2022 sempat diragukan. Beberapa pihak sempat meragukan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator bisa menjalankan liga dengan aman dan sehat di tengah pandemi Covid-19 yang masih tinggi.
Namun, PT LIB bisa menjawab keraguan itu. Penerapan protokol kesehatan yang ketat dan liga yang sudah berjalan 10 pekan tanpa ada kasus penularan Covid-19 di antara pemain dan ofisial tim jadi bukti tersendiri. Kini, PT LIB tengah bersiap untuk menyongsong era baru BRI Liga 1 2021/2022 yang semakin sehat.
Baca Juga: Ditinggal Cristiano Ronaldo, Juventus Benar-benar Bisa Jadi Tim Medioker di Akhir Musim
Salah satu indikator penyelenggaraan BRI Liga 1 2021/2022 akan semakin sehat adalah rencana PT LIB untuk menghadirkan penonton di stadion. Seperti diketahui, selama 10 pekan BRI Liga 1 2021/2022, para penonton masih dilarang datang ke stadion guna meminimalisasi penularan Covid-19. Bahkan, para penonton diminta untuk tidak melakukan acara nonton bareng (nobar) agar tidak menciptakan kerumunan.
Kini, para pecinta sepakbola Tanah Air patut bergembira karena PT LIB akan segera melakukan uji coba pertandingan dengan penonton. Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, bahkan berani memprediksi jika pada akhir November nanti, para suporter sudah bisa datang ke stadion untuk menyaksikan pertandingan BRI Liga 1 2021/2022. Artinya, pandemi Covid-19 sudah semakin terkendali dan kehidupan pun berangsur kembali sehat serta normal.
"Masih diproses karena kami baru membangun sitem IT nya dan belum ada update serta nanti akan kami informasikan lagi," kata Akhmad Hadian Lukita kepada BolaSport.com.
"Kemungkinan besar sih di akhir November ya dan nanti saya coba cek lagi takut salah.”
Baca Juga: Herry IP Sebut Marcus/Kevin Sudah Maksimal pada French Open 2021
Sebelumnya, dalam pertemuan antara PSSI, PT LIB, dan Menpora Zainudin Amali pada Jumat (22/10/2021), Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, juga sudah menyampaikan rencana untuk menghadirkan penonton di stadion. Hanya saja, PSSI akan menggelar uji coba terlebih dahulu dengan mengundang Satgas Covid-19, Kemepnora, Kemenkes, BNPB, ketua suporter klub, media, dan beberapa undangan lain.
PSSI juga akan terlebih dulu menyiapkan infrastruktur dan teknologi informasi. Infrastruktur ini berkaitan dengan stadion berstandar FIFA dan AFC yang salah satu indikatornya adalah single seat dan memiliki nomor bangku.
“Ini yang akan kita siapkan dulu. Setelah semua siap baru kita akan diskusikan lebih lanjut dengan Kemenpora, Kemenkes, Satgas Covid, Koordinator PPKM Jawa Bali dan luar Jawa Bali, Kepolisian, BNPB,’’ imbuh Iriawan.
Di satu sisi rencana ini masih punya kekurangan dalam hal harga tiket yang cukup tinggi. Tiket BRI Liga 1 2021/2022 paling murah dibanderol Rp250 ribu dan termahal Rp1,5 juta.
Baca Juga: Ole Gunnar Solskjaer Fotokopi Taktik Antonio Conte, Man United sudah Ditunggu Neraka Final Kedua
Akan tetapi, yang perlu diingat, harga tiket itu bukan cuma menjadi biaya masuk ke stadion. Dari harga tiket itu, penonton akan mendapatkan peralatan prokes seperti masker, hand sanitizer, tes antigen, food and beverage, dan beberapa akomodasi lain.
Selain rencana menggelar pertandingan dengan penonton, PT LIB juga terus berusaha menggelar kompetisi yang sehat dalam hal keadilan. Seperti diketahui, pada pekan-pekan awal BRI Liga 1 2021/2022, kompetisi sempat dinilai tidak sehat lantaran ada beberapa keputusan wasit yang controversial.
Misalnya kasus wasit Oki Dwi Putra yang menganulir gol striker Persija, Marko Simic, dalam laga kontra Arema FC. Saat itu Simic mencetak gol di masa injury time, tapi golnya dianulir lantara dianggap melakukan pelanggaran. Padahal, jika melihat tayangan ulang, Simic sama sekali tidak berkontak fisik dengan pemain lain.
Guna menghadirkan kompetisi yang semakin sehat dan adil, PT LIB siap menggelontorkan uang sebesar Rp84 miliar untuk menghadirkan teknologi Video Assistant Referee (VAR). Meski teknologi ini baru bisa diterapkan pada Liga 1 musim depan, langkah serius PT LIB untuk mendatangkan VAR patut diapresiasi.
Baca Juga: Kesuksesan Manchester United di Tottenham adalah Pemecatan yang Tertunda bagi Solskjaer
“Kami sudah mulai berdiskusi dengan PSSI soal VAR. VAR akan kami jalankan musim depan,” ujar Akhmad Hadian Lukita kepada awak media termasuk BolaSport.com, di Kantor LIB, Menara Mandiri, Jakarta Selatan, Jumat (29/10/2021).
“Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan sudah bilang mau tidak mau (harus menggunakan VAR). Nanti tim akan dibentuk oleh PSSI dan LIB. Tim Ad hoc juga dalam waktu dekat akan dibuat,” ucapnya.
Satu yang perlu dicatat, untuk tetap mengutamakan keadilan, penggunaan VAR membutuhkan sumber daya manusia yang mumpuni dan bertanggung jawab. Oleh sebab itu, PT LIB pun berniat mempersiapkan dan melatih wasit VAR berlisensi.
Baca Juga: Pemain Timnas U-23 Indonesia Segera Merapat, Persebaya Pastikan Formasi Lengkap saat Lawan Arema FC
“Jadi ada program normal dan ada program percepatan. Salah satu konsultan VAR sudah datang ke LIB kita bisa ikut program percepatan dengan mendatangkan pengajarnya,” kata Hadian.
“Wasit pasti akan diseleksi, saya maunya seluruh wasit ikut pelatihan dan seleksi untuk bisa memegang lisensi VAR, nanti secara sistem pasti akan terseleksi otomatif.”
Rencana ini pun sempat mendapat tanggapan positif dari pelatih Persija Jakarta, Angelo Alessio. Sebagai pelatih yang malang melintang di kompetisi Eropa, Angelo Alessio merupakan sosok yang cukup akrab dengan penggunaan VAR. Bahkan bisa dibilang, dia merupakan pelatih yang paling familiar dengan VAR dibandingkan pelatih-pelatih lain di Indonesia.
"Adanya teknologi VAR adalah hal yang baik karena saya menilai dalam beberapa pertandingan atau beberapa kesempatan memang wasit tidak bisa melihat situasi dengan jelas."
Baca Juga: Wasit Buat Bek AS Roma seperti Penguin, Mourinho Tak Banyak Bicara Usai Kalah dari AC Milan
"Sehingga perlu atau dibutuhkan teknologi seperti VAR untuk membantu wasit memutuskan sesuatu secara fair," katanya saat sesi jumpa pers, Sabtu (30/10/2021).
Angelo Alessio sendiri berharap penggunaan VAR ini bisa diterapkan secepatnya di BRI Liga 1 2021/2022. Namun, Akhmad Hadian Lukita memprediksi, penggunaan VAR baru bisa dipraktikkan pada akhir musim BRI Liga 1 2021/2022 sebagai uji coba.
“VAR dipergunakannya mesti musim depan. Tapi saya berharap di akhir musim ini bisa diujicobakan," tuturnya.
Dengan segala rencana ini, BRI Liga 1 2021/2022 terus bergerak menuju arah kompetisi yang semakin sehat. Satu yang tidak boleh dilupakan, protokol kesehatan tetap harus jadi yang utama selama pandemi Covid-19 belum benar-benar hilang.
Baca Juga: Soal Cemooh Fans AS Roma, Ibrahimovic Minta Hinaan Lebih dan Yakin AC Milan Juara Liga Italia
View this post on Instagram
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar