BOLASPORT.COM - Kemenangan Amanda Ribas atas Virna Jandiroba dalam helatan UFC 267 menjadi bukti brutalnya persaingan di kelas jerami perempuan.
Dalam gelaran UFC 267, Minggu (31/10/2021) WIB di Abu Dhabi, Amanda Ribas tampil menghadapi sesama jagoan elite kelas jerami perempuan, Virna Jandiroba.
Amanda Ribas sebelum UFC 267 menempati ranking 10 di daftar penantang sedangkan Virna Jandiroba di posisi ke-12.
Amanda Ribas berhasil menang dengan angka mutlak setelah melalui duel 3 ronde dengan Virna Jandiroba.
Tetapi, skor kemenangan Amanda Ribas tipis-tipis saja, yaitu 29-28, 29-28, 29-28.
Skor tersebut merefleksikan apa yang terjadi di oktagon.
Baca Juga: Islam Makhachev Ejek Israel Adesanya Karena Temannya Kalah di UFC 267
Ribas harus melakukan comeback setelah kalah di ronde pertama.
Jagoan berusia 28 tahun ini sempat terkena takedown dari Jandiroba dan harus menerima beberapa pukulan ground and pound yang cukup berbahaya.
Akan tetapi, Ribas bangkit di dua ronde berikutnya.
Dia mampu balik membanting Jandiroba di ronde kedua lalu menyakiti lawannya itu dengan kombinasi pukulan cantik di ronde ketiga.
Ketatnya pertarungan sebetulnya sudah diprediksi oleh Ribas.
Dia mengungkapkannya dalam wawancara eksklusif via Zoom bersama Bolasport.com dan Juara.net beberapa hari sebelum UFC 267.
Menurut Amanda Ribas, kelas jerami begitu brutal sehingga siapa pun bisa saling mengalahkan.
"Divisi ini memiliki lebih banyak petarung dengan level yang hampir sama," kata Ribas.
"Semua bisa saling mengalahkan. Di divisi ini, detail kecil bisa menentukan pertarungan."
Baca Juga: Pesta Khabib Nurmagomedov pada UFC 267, 3 Anak Didiknya Menang Semua
"Saya pikir ini divisi yang paling susah, tetapi sekaligus paling kompetitif."
Apa yang dikatakan Ribas memang tidak salah.
Jagoan-jagoan di kelas jerami UFC bisa saling mengalahkan.
Contohnya, Rose Namajunas mampu mengalahkan Zhang Weili, tetapi dia pernah kalah dari Tecia Torres.
Padahal, Torres sendiri pernah dikalahkan oleh Zhang.
Dulu Zhang Weili disangka akan menjadi juara yang dominan di kelas jerami.
Tetapi, dia sudah kehilangan sabuk juaranya dalam laga kedua mempertahankan gelar.
Bukti lain dari brutalnya kelas jerami adalah begitu banyaknya jagoan yang bisa menjadi juara.
Tercatat ada Carla Esparza, Joanna Jedrzejczyk, Rose Namajunas, Jessica Andrade, dan Zhang Weili yang pernah menjadi juara di kelas jerami.
Baca Juga: Rebut Gelar Interim, Petr Yan Tak Peduli Laga Unifikasi Lawan Sterling
Jumlah 5 orang lebih banyak daripada divisi perempuan UFC yang lain.
Di kelas terbang hanya Nicco Montano dan Valentina Shevchenko yang pernah menjadi juara.
Di kelas bantam cuma ada 4, yaitu Ronda Rousey, Holly Holm, Miesha Tate, serta Amanda Nunes.
Sementara di kelas bulu, hanya Germaine de Randamie, Cris Cyborg, dan Amanda Nunes yang pernah menjadi juara.
Amanda Ribas mengamini bahwa persaingan di kelas jerami jadi lebih terbuka buat para penantang seperti dirinya.
Kondisi ini berbeda dari kelas bantam/bulu dan terbang yang didominasi oleh Amanda Nunes serta Valentina Shevchenko.
"Persaingannya sangat rapat sehingga saya pikir semua penantang di divisi ini berhak berpikir bahwa mereka bisa menjadi juara," pungkas Ribas.
Pesta kelas jerami akan berlanjut di UFC 268 pada akhir pekan nanti.
UFC 268 bakal menggelar laga ulang perebutan sabuk juara kelas jerami antara Rose Namajunas melawan Amanda Nunes.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar