BOLASPORT.COM – Kendati kasus positif Covid-19 di tanah air mulai menurun, pemerintah masih terus mengingatkan masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) M. Adib Khumaidi. Ia menyatakan, masyarakat tidak boleh terlena dengan penurunan kasus Covid-19.
Pasalnya, meski terkesan melandai atau berada di fase relaksasi, berbagai risiko peningkatan kasus masih mungkin terjadi di masa depan.
“Masyarakat harus tetap sadar bahwa pandemi belum selesai,” kata Adib melalui keterangan resmi, Rabu (3/11/2021).
Baca Juga: Jelang Hadapi Persib Bandung, Pelatih Persela Lamongan Kirim Pujian
Guna mencegah terjadinya lonjakan kasus, Adib mengungkapkan bahwa terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan masyarakat.
Adapun kegiatan tersebut mencakup adaptasi kebiasaan baru berupa penerapan 5M, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas.
“Adaptasi kebiasaan baru termasuk dengan menghindari hal-hal yang memungkinkan kita terpapar,” tambah Adib.
Di samping melakukan adaptasi kebiasaan baru, Adib menekankan agar masyarakat juga memahami pentingnya kesadaran dan deteksi diri sebelum dan sesudah beraktivitas.
Baca Juga: Hadapi FIBA World Cup 2023, Begini Persiapan Tim Basket Putra Indonesia
Bila kesadaran sudah muncul, maka ia tidak hanya menjaga kesehatan keluarga, tetapi juga menjaga kesehatan masyarakat lainnya.
“Jika kita ingin menjaga keluarga, maka mulai dari diri kita dulu. Keluarga ikut, maka kita dapat turut melindungi masyarakat,” lanjutnya.
Masyarakat sebagai garda terdepan
Di samping menerapkan prokes dan kesadaran diri, Adib juga mengajak masyarakat untuk dengan mengikuti proses vaksinasi yang disediakan pemerintah. Apabila individu merasa memiliki gejala Covid-19, Adib mengimbau agar segera melapor ke pihak berwenang.
“Masyarakat jangan lengah, tetap jaga protokol kesehatan. Jaga kesehatan dan daya tahan tubuh. Sampaikan ke semua pihak, pandemi belum selesai. Bila ada gejala Covid-19, segera lapor,” ujarnya.
Baca Juga: Setelah Hilang di 3 Laga, Bruno Moreira Siap Cetak Gol ke Gawang Arema FC
Senada dengan Adib, Anggota Satgas Penanganan COVID-19 Sub Bidang Mitigasi Falla Adinda juga menyoroti pentingnya kemampuan menilai diri sendiri pada masing-masing individu.
Menurutnya, salah satu pemicu pertambahan kasus berasal dari peningkatan mobilitas. Oleh karena itu, ia mengimbau agar setiap individu membatasi mobilitas mereka, sekaligus menjauhi tempat yang berpotensi menyebabkan penularan.
“Kita harus waspada bahwa pandemi masih ada, potensi kenaikan kasus selalu ada. Dibutuhkan kerja sama semua pihak, terutama mulai dari diri sendiri untuk mencegah penularan,” tandas Falla.
Terkait dengan dihapusnya libur Natal dan Tahun Baru, Falla menyebut, pemerintah mengambil langkah tersebut guna membatasi mobilitas masyarakat.
Baca Juga: Pelatih PSM Makassar Akui Bhayangkara FC Tim Terbaik
Meski begitu, ia mengajak masyarakat agar mengalihkan rencana liburan dengan melakukan hal lain yang lebih positif. Dengan begitu, risiko kenaikan kasus di pengujung tahun pun bisa dicegah bersama.
“Energi euforia akhir tahun bisa dialihkan ke hal-hal yang lebih aman,” pungkasnya.
Menanggapi adanya kebijakan tersebut, Co Founder sekaligus Director Pijar Psikologi Regis Machdy menyarankan agar masyarakat memiliki pola pikir optimis selama pandemi Covid-19. Dengan cara tersebut, masyarakat dapat terjaga kesehatan fisik dan mental.
“Kita telah menghadapi bermacam cobaan, sehingga kita pasti dapat selamat,” pungkasnya.
Editor | : | Sheila Respati |
Komentar