BOLASPORT.COM - Juventus dinilai telah membuat kesalahan yang sama seperti Real Madrid saat melepas Cristiano Ronaldo.
Juventus resmi melepas Cristiano Ronaldo ke Manchester United pada bursa transfer musim panas 2021.
Menurut laporan BBC Sport yang dikutip BolaSport.com, Juventus menerima biaya transfer Cristiano Ronaldo senilai 15 juta euro atau sekitar Rp250 miliar dari Manchester United.
Laporan yang sama juga mengabarkan Juventus berpotensi menerima bonus senilai 8 juta euro (sekitar Rp 130 miliar) dari Manchester United dalam kesepakatan transfer Ronaldo.
Adapun menurut jurnalis asal Italia, Fabrizio Romano, yang 15 juta euro itu dibayarkan Manchester United kepada Juventus dengan skema cicilan dalam kurun waktu lima tahun.
Baca Juga: Bukan untuk Trofi, Man United Pulangkan Cristiano Ronaldo demi Klik di Medsos
Dengan melepas Ronaldo, Juventus kini tak perlu lagi terbebani pengeluaran untuk gaji selangit sang megabintang.
Meskipun demikian, keputusan Juventus dianggap sama salahnya dengan Real Madrid ketika menjual Ronaldo.
Menurut laporan La Gazzetta dello Sport, Juventus menggaji Ronaldo senilai 540.000 poundsterling (sekitar Rp10,3 miliar) per pekan.
Tingginya gaji Ronaldo ini dikabarkan sempat membuat ruang ganti Juventus agak panas.
Pasalnya, terdapat perbedaan yang cukup jauh antara Ronaldo dengan pemain Juventus lainnya.
Matthijs de Ligt, misalnya, "hanya" memperoleh 138.000 poundsterling (sekitar Rp2,6 miliar) per pekan.
Sementara itu dua pemain veteran Juventus, Gonzalo Higuain dan Miralem Pjanic, mendapatkan gaji 130.000 poundsterling (sekitar Rp2,49 miliar).
Baca Juga: Mandul Lawan Irlandia, Cristiano Ronaldo Akhirnya Ukir Catatan Jeblok
Kedua pemain ini mengungguli upah Paulo Dybala yang senilai 127.000 poundsterling (sekitar Rp 2,4 miliar) per minggu.
Dengan melepas Ronaldo, Juventus diyakini tak hanya mengurangi beban pengeluaran untuk gaji sang megabintang, tapi juga meredakan ketegangan di ruang ganti.
Namun, CEO Bayern Muenchen, Karl-Heinz Rummenigge, menganggap bahwa Juventus telah membuat keputusan yang salah dengan melepas Ronaldo.
Menurut Rummenigge, Juventus kini terbukti mengalami masalah finishing setelah kepergian Ronaldo.
Sementara itu, Ronaldo masih bisa mencetak gol dengan konsisten bersama Man United.
CR7 telah mengoleksi 9 gol dalam 12 pertandingan di semua kompetisi dalam periode keduanya bersama Man United.
Adapun Juventus mengumpulkan 25 gol dalam 15 laga di lintas kompetisi sejak kepergian Ronaldo.
Baca Juga: Main Brutal, Cristiano Ronaldo Dicekik Bek Irlandia
"Itu adalah hal yang sama yang mereka pikirkan di Madrid ketika mereka menjualnya pada 2018," kata Rummenigge, dikutip BolaSport.com dari Record.
"Mereka pikir mereka menyingkirkan beban ekonomi."
"Akan tetapi, kenyataannya Ronaldo terus mencetak gol secara konsisten."
"Dia membuktikannya di Manchester United," ucapnya lagi.
Real Madrid juga merasakan dampak serupa ketika menjual Ronaldo pada 2018.
Los Blancos mengalami kegagalan untuk pertama kalinya dalam mencetak gol di dua laga beruntun dalam era kepelatihan Zinedine Zidane.
Pada musim 2018-2019, mereka hanya bisa mencetak 108 gol di semua kompetisi.
Padahal, pada musim sebelumnya, jumlah gol Real Madrid mencapai 148, dengan Ronaldo mencetak 44 di antaranya.
Baca Juga: Bikin Meleleh, Sikap Manis Cristiano Ronaldo saat Diserbu Suporter Cilik
Dalam kesempatan yang sama, Rummenigge menjelaskan Ronaldo akhirnya memilih hengkang dari Juventus.
"Mungkin dia tidak merasakan cinta dari para penggemar atau klub," ujar pria yang memutuskan mundur dari jabatan CEO Bayern Muenchen pada Juni 2021.
"Ronaldo dan Juventus harus menemukan solusi ekonomi, dan pada akhirnya, mereka dengan senang hati berpisah," ucapnya lagi.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | La Gazzetta dello Sport, BBC Sport, Record Portugal |
Komentar