BOLASPORT.COM - Timnas Italia dinilai harus memanggil kembali Mario Balotelli untuk mengatasi masalah lini ketajaman di lini depan.
Mario Balotelli tidak pernah lagi dipanggil untuk memperkuat timnas Italia sejak 2018.
Namun, timnas Italia disarankan untuk mempertimbangkan kembali Mario Balotelli di tengah masalah lini depan yang mendera mereka.
Masalah tersebut terlihat ketika timnas Italia kesulitan mencetak gol saat menghadapi timnas Irlandia Utara dalam matchday terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa.
Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Windsor Park pada Senin (15/11/2021) waktu setempat atau Selasa dini hari WIB itu, timnas Italia mampu bermain lebih dominan ketimbang timnas Irlandia.
Baca Juga: Italia Harus Main di Play-Off, Roberto Mancini: Kami Masih Tim Favorit
Menurut statistik UEFA yang dikutip BolaSport.com, Italia mendominasi jalannya pertandingan dengan penguasaan bola sebesar 68 persen.
Gli Azzurri juga menciptakan 13 tembakan dengan 7 mengarah akurat ke gawang Irlandia Utara.
Namun, tak ada satu pun peluang tersebut yang berhasil dikonversi menjadi gol.
Pasukan Roberto Mancini pun hanya bisa mengakhiri laga dengan skor imbang tanpa gol.
Akibat hasil tersebut, Italia gagal lolos langsung ke Piala Dunia 2022 setelah finis sebagai posisi runner-up Grup C.
Italia harus menjalani babak play-off untuk memperebutkan tiket ke Qatar.
Menurut mantan pemain Salford City, Enock Barwuah, Mario Balotelli adalah jawaban untuk masalah striker yang dialami Italia.
Enock Barwuah menilai saudara kandungnya itu harus dipanggil kembali untuk play-off Piala Dunia 2022.
Baca Juga: Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia - 3 Tim Belum Ternoda, Vietnam Makin Menderita
"Italia bukan tim seperti Prancis, yang memiliki pemain seperti Karim Benzema, Kylian Mbappe dan Olivier Giroud," kata Enock Barwuah kepada Notizie.com, dikutip BolaSport.com dari Football Italia.
"Dengan segala hormat untuk Italia, mereka tidak memiliki pilihan serangan seperti itu."
"Inilah sebabnya mengapa seseorang seperti Mario tidak dapat diabaikan, bahkan hanya sebagai bagian dari skuad. "
"Saya tidak mengerti bagaimana Mario bisa ditinggalkan. Dia mungkin tidak memiliki rekor paling luar biasa di berbagai klubnya, tetapi ketika dia mengenakan jersey Italia, dia berubah."
"Sangat mengecewakan ketika menyangkut Mario, orang tidak melihat apa yang dia lakukan di lapangan, melainkan apa yang terjadi di luarnya."
"Dia tidak bermain untuk Italia selama empat tahun, meskipun mencetak lebih banyak gol dari pemain lain yang dipanggil."
"Dengar, dia tidak akan pernah melakukan apa yang dilakukan Ciro Immobile dan Andrea Belotti, dia bukan orang yang bekerja keras untuk tim, tetapi dia memiliki karakteristik lain dan bisa menciptakan gol entah dari mana."
"Untuk tim yang sedang berjuang untuk mencetak gol, dia akan menjadi ideal," ujarnya lagi.
Baca Juga: Menunggu 8 Tahun, Balotelli Akhirnya Bisa Balas Dendam ke Orang yang Menyebutnya Tak Punya Otak
Balotelli, yang memulai debutnya untuk Italia pada 2010, telah mencetak 14 gol dalam 36 pertandingan untuk Gli Azzurri.
Penampilan terakhirnya dengan seragam Italia adalah saat bermain imbang 1-1 melawan Polandia di UEFA Nations League pada 7 September 2018.
Balotelli sendiri pernah menjadi salah satu anak emas pelatih Italia saat ini, Roberto Mancini.
Saat Roberto Mancini jadi pelatih Inter Milan, dia memberi Balotelli kesempatan untuk memulai debut di Liga Italia ketika striker itu baru berusia 17 tahun, pada Desember 2007.
Kerjasama Balotelli dan Mancini juga mengantarkan Inter Milan menjuarai Liga Italia sekali.
Karier Balotelli pun berjalan mulus ketika mengikuti Mancini ke Manchester City.
Baca Juga: Nasib Mantan Anak Emasnya Memilukan, Roberto Mancini Merasa Prihatin
Dia mencetak 30 gol untuk The Citizens dan memainkan peran kunci dalam kemenangan di Piala FA 2011 serta kesuksesan di Liga Inggris pada tahun berikutnya.
Namun, masa tinggalnya di Etihad Stadium dinodai oleh kontroversi di luar lapangan.
Balotelli pun melanglang buana ke AC Milan, Liverpool, Nice, Marseille, dan Brescia.
Kini, dia bermain di Turki untuk Adana Demirspor.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | football italia |
Komentar