"Kami tidak pernah terlibat dalam pengaturan skor, yang jelas isu ini merugikan tim. Kami sayangkan sampai membawa nama NZR Sumbersari," jelas Dani Kristian, media officer NZR Sumbersari.
"Kami siap membantu jika dibutuhkan, karena kami mendukung pemberantasan pengaturan skor. Dalam release yang tersebar juga tidak dijelaskan siapa yang memberikan imbalan," ujarnya.
Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing pun memberikan tanggapan terkait kasus dugaan pengaturan skor Liga 3 Jawa Timur.
Ia menjelaskan bahwa dugaan pengaturan skor terjadi di Liga 3 sehingga akan ditangani oleh Asprov PSSI Jawa Timur dan Komdisnya.
Namun demikian dari PSSI pusat tidak lepas tangan.
"Saya banyak ditanya mengenai kasus yang di Jawa Timur ya Gestra tentang pengaturan skor. Saya ingin menjelaskan kalau itu berada di ruang lingkup Liga 3. Karena berada di ruang lingkup Liga 3, maka yang menangangi kasus dugaan adanya pengaturan skor akan ditangani oleh Asprov PSSI Jawa Timur dan Komdis-nya," ujar Erwin Tobing.
"Tetapi, kami dari federasi pusat tentu tidak lepas tangan dalam hal ini. Kami mengontak dan mendengar serta memberikan arahan terkait kira-kira apa-apa yang harus dilakukan. Kalau ternyata dapat diketahui mudah-mudahan bisa terungkap siapa pelakunya dan segera kerja sama dengan Polda serta serahkan ke Polda untuk diusut tuntas.
"Karena dalam pertemuan kemarin antara Ketum PSSI dan Asops Kapolri di mana perangkat PSSI juga ikut mendampingi beliau. Dalam arahan Asops Kapolri dan Ketum PSSI kepada Asprov seluruh Indonesia, perlunya para Asprov mengenal dan mengontak dengan Polda.
"Sehingga, dalam menangani permasalahan-permasalahan yang menyangkut persepakbolaan dan pidana untuk segera dilaporkan," ujarnya.
Erwin menjelaskan bahwa Komdis Asprov Jawa Timur sore tadi melakukan sidang kedua terkait dugaan pengaturan skor yang melibatkan Gestra Paranane.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar