BOLASPORT.COM - Juara Olimpiade Tokyo 2020, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, di ambang sejarah untuk menghentikan puasa gelar juara ganda putri para wakil tuan rumah pada Indonesia Open 2021.
Diberitakan BolaSport.com sebelumnya, Greysia Polii/Apriyani Rahayu melaju ke babak final Indonesia Open 2021 usai mengalahkan pasangan Thailand, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai.
Bertanding selama 58 menit di Bali International Convention Center & The Westin Resort, Nusa Dua, Bali, Sabtu (27/11/2021), Greysia/Apriyani menang dua gim langsung dengan skor 21-18, 21-14.
Pada laga final, Greysia/Apriyani akan menjumpai wakil Jepang, Nami Matsuyama/Chiharu Shida.
Pertandingan mendatang adalah pertemuan ketiga bagi Greysia/Apriyani dan Matsuyama/Shida.
Hingga duel kedua yang terjadi pada babak perempat final Indonesia Masters 2020, Greysia/Apriyani selalu bisa mengatasi permainan Matsuyama/Shida.
Catatan pertemuan alias head to head tersebut membuat Greysia/Apriyani lebih diunggulkan memenangi pertandingan final Indonesia Open 2021.
Jika prediksi ini terealisasi, Greysia Polii/Apriyani Rahayu akan menjadi pasangan ganda putri pertama dari Indonesia yang berhasil menjuarai Indonesia Open setelah Vita Marissa/Liliyana Natsir melakukannya pada tahun 2008.
Kala itu, duet Vita/Liliyana naik ke podium kampiun Indonesia Open 2008 di Istora Senayan, Jakarta, usai mengalahkan wakil Jepang, Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna, 21-15, 21-14.
Menariknya, pada tahun tersebut, Greysia juga mengikuti Indonesia Open, berpasangan dengan Jo Novita.
Namun, langkah Jo/Greysia hanya sampai babak perempat final.
Baca Juga: Jadwal Final Indonesia Open 2021 - Diadang Jepang di Partai Puncak
Menanggapi keberhasilannya menembus babak final Indonesia Open 2021 bersama Apriyani, Greysia menegaskan bahwa fokus mereka lebih tertuju ke masalah kesiapan.
"Yang selalu kami pikirkan bukan soal juara, tetapi kesiapan kami berdua. Komunikasi, kekompakan, itu yang lebih penting," kata Greysia, dikutip dari Badminton Indonesia.
"Sekali lagi, kami bisa ke final, dan kami bersyukur. Kami mau ambil kesempatan ini (kemenangan pada babak final)," ucap Greysia lagi.
Baca Juga: Rekap Indonesia Open 2021 - Lebih Banyak Amunisi bagi Tuan Rumah di Final
Sejarah mencatat, Indonesia punya 10 pasangan yang berhasil menjuarai Indonesia Open semenjak pertama kali digelar pada tahun 1982.
Di antara ke-10 pasangan jawara itu, ada tiga duet yang berhasil meraih gelar juara Indonesia Open lebih dari satu kali.
Ketiga pasangan tersebut adalah Rosiana Tendean/Erma Sulitianingsih (1989 dan 1992), Lili Tampi/Finarsi (1993 dan 1994), serta Eliza Nathanael/Deyana Zelin Resiana (1996 dan 1997).
Sementara itu, pemain ganda putri dengan gelar juara Indonesia Open terbanyak ialah Rosiana Tendean dan Eliza Nathanael.
Kedua pemain ini sama-sama pernah merengkuh titel kampiun Indonesia Open sebanyak tiga kali.
Rosiana menjuarai Indonesia Open pada tahun 1987 (bersama Ivana Lie) serta tahun 1989 dan 1992 (bersama Erma Sulistianingsih).
Adapun Eliza menjadi jawara Indonesia Open pada tahun 1996 dan 1997 (bersama Zelin Resiana), serta tahun 1998 (bersama Deyana Lomban).
Eliza Nathanael juga menjadi pemain ganda putri pertama sepanjang sejarah yang mampu membukukan hat-trick titel kampiun pada Indonesia Open.
Baca Juga: Indonesia Open 2021 - Ayo Revans, Marcus/Kevin Hadapi Lagi Penakluk di Final Indonesia Masters
Berikut daftar pasangan ganda putri Tanah Air yang berhasil menjuarai Indonesia Open.
1983: Ruth Damayanti/Maria Fransisca
1986: Verawaty Fadjrin/Ivana Lie
1987: Ivana Lie/Rosiana Tendean
1988: Verawaty Fadjrin/Yanti Kusmiati
1989: Rosiana Tendean/Erma Sulistianingsih
1992: Rosiana Tendean/Erma Sulistianingsih
Baca Juga: Indonesia Open 2021 - Disingkirkan Axelsen, Jonatan Akui Kalah Pengalaman
1993: Lili Tampi/Finarsih
1994: Lili Tampi/Finarsih
1996: Eliza Nathanael/Zelin Resiana
1997: Eliza Nathanael/Zelin Resiana
1998: Eliza Nathanel/Deyana Lomban
2001: Deyana Lomban/Vita Marissa
2008: Vita Marissa/Liliyana Natsir
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Badminton Indonesia, BWF Tournament Software |
Komentar