BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis ganda putri Indonesia, Greysia Polii, berbagi 'resep' bisa tampil konsisten meski usia sudah tak lagi muda.
Greysia Polii baru saja tersingkir bersama pasangannya Apriyani Rahayu pada babak semifinal laga ganda putri di ajang BWF World Tour Finals 2021.
Kekalahan ini didapatkan Greysia Polii/Apriyani Rahayu saat berhadapan dengan pasangan Jepang, Nami Matsuyama/Chiharu Sida di Bali International Convention Centre, Nusa Dua, Bali, Jumat (4/12/2021).
Kekecewaan tentu meliputi Greysia/Apriyani, namun mereka tetap menegakkan kepala karena sudah tampil maksimal berjuang hingga empat besar.
Baca Juga: BWF World Tour Finals 2021 - 4 Manusia Menuju Dominasi Sempurna, Indonesia Tak Bisa Berbuat Apa-apa
Meski gagal merebut gelar juara, konsistensi Greysia dan Apriyani pantas mendapatkan apresiasi.
Pasalnya mereka menjadi salah satu pemain yang bertahan di tengah badai cedera yang menimpa beberapa pebulu tangkis top dunia.
Cedera ini didapatkan para pemain karena enam jadwal turnamen bulu tangkis yang padat yang dimulai dari tur Eropa hingga Indonesia.
Dengan tuntutan membela negara, Greysia bersama Apriyani berhasil melewatinya tanpa cedera.
Baca Juga: BWF World Tour Finals 2021 - Matsuyama/Shida Akui Sempat Mentok Ladeni Greysia/Apriyani
Sorotan lalu lebih tertuju kepada Greysia Polii karena dia sudah menginjak 34 tahun, namun memiliki kemampuan yang tak kalah dengan pemain muda.
Dia pun membagikan 'resep' bagaimana menjaga penampilannya agar konsisten di tengah jadwal yang padat.
Greysia membeberkan bahwa kondisi fisiknya tetap terjaga karena sudah disiplin sejak usia muda.
"Ini mungkin hasil dari apa yang saya lakukan dulu. Saya melakukan sesuatu untuk menjadi kuat bukan sekarang," kata Greysia kepada Kompas.com, dikutip BolaSport.com.
"Saya memupuknya sejak usia belasan. Saya disiplin tidur dan menjaga pola makan. Sempat naik berat badan, tetapi diturunkan lagi supaya ekstra fit."
"Kuat fisik dan mental itu hasil dari apa yang saya lakukan dari dulu. Sekarang saya hanya menjaganya dengan konsisten," sambung Greysia.
Apa yang dilakukan Greysia saat ini layak menjadi contoh bagi para pemain muda khususnya dari atlet putri.
Hal ini pernah disinggung pelatih ganda putri, Eng Hian, yang berbicara tentang cedera ACL yang menimpa Ribka Sugiarto.
"Penjagaan itu yang paling penting dari pengobatan. Banyak pemain muda kita yang melupakan karena merasa masih kuat," kata Eng Hian.
"Rata-rata yang lebih disiplin itu yang sudah senior," tutur Eng Hian.
Baca Juga: BWF World Tour Finals 2021 - Marcus/Kevin Vs Lee/Wang, Kans 'Double Kill' Terbuka
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar