BOLASPORT.COM - Komentator MotoGP asal Italia, Guido Meda, membahas kesulitan Valentino Rossi pada musim terakhir sang pembalap di MotoGP.
Valentino Rossi mendapat sorotan negatif dari penampilannya sejak bergabung dengan Petronas Yamaha SRT pada MotoGP 2021.
Hampir sama sekali tidak terlihat performa kompetitif dari Valentino Rossi dalam 18 balapan yang berlangsung pada musim ini.
Jika pada 2020 The Doctor masih bisa bersaing untuk posisi podium, musim ini dia harus terseok-seok untuk sekadar finis di posisi 10 besar.
Baca Juga: Tak Ada Kata Minggir, Anthony Joshua Dipastikan Akan Lawan Oleksandr Usyk
Pencapaian terbaik Rossi adalah finis kedelapan pada MotoGP Austria 2021 yang berlangsung secara flag-to-flag karena hujan di tengah lomba.
Rentetan hasil buruk pun membuat Rossi mantap untuk pensiun sejak paruh musim.
Meski pensiun dengan cara tidak spektakuler, Rossi tetap mendapat apresiasi tinggi atas prestasi besarnya di MotoGP.
Penghargaan sebagai legenda MotoGP langsung dianugerahkan kepada sosok yang berhasil menjadi ikon di dunia olahraga tersebut.
Baca Juga: Dustin Poirier Buka Peluang Duel Lawan Conor McGregor Ke-4 Kalinya
Guido Meda yang sudah 21 tahun mengawal aksi Rossi di lintasan angkat bicara mengenai akhir dari kiprah juara dunia sembilan kali itu.
Dalam wawancara dengan Motosprint, Guido Meda tidak segan menyebut Rossi sebagai pembalap yang paling mengecewakan pada 2021.
"Orang yang malang, kecuali pada balapan terakhir dia tidak berhasil tampil mengesankan musim ini," tutur komentator bagi Sky Sport MotoGP itu.
Meda sendiri melihat performa buruk tidak hanya berasal dari Rossi seorang melainkan tim Petronas Yamaha SRT secara keseluruhan.
Baca Juga: Hadapi Petinju Abal-abal Lagi, Eks Raja Kelas Welter UFC Pastikan Tak Akan Kalah
Tim asal Malaysia itu mengalami penurunan prestasi pada MotoGP 2021.
Tahun lalu menjadi tim yang paling sering menang, Petronas Yamaha SRT cuma sekali finis tiga besar melalui Franco Morbidelli.
Performa Morbidelli juga jauh dari kata memuaskan. Selain masih mendapat motor lawas, murid Rossi itu juga mengalami cedera.
Meda pun berpendapat bahwa pihak yang bertanggung jawab atas pencapaian buruk tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah Petronas Yamaha SRT sendiri.
Baca Juga: NOC Indonesia Upayakan Percepat Penangguhan Sanksi Bendera Merah Putih dari WADA
"Jadi saya ingin mengatakan Petronas secara keseluruhan," kata Guido Meda lagi.
"Tim itu terkoyak-koyak karena perubahan yang terjadi di internal tim dan bahkan membuat susunan tim berubah pada musim depan."
"Saya akan menambahkan kekecewaan dan penyesalan, karena saya ingin melihat Valentino dan Morbidelli meraih hasil yang jauh lebih baik."
Situasi Petronas Yamaha SRT makin pelik karena kehilangan dukungan dari Petronas selaku sponsor utama dan Sirkuit Sepang yang menaungi tim balap mereka.
Baca Juga: F1 GP Abu Dhabi 2021 - Respons Hamilton soal Larangan Bermain Kotor untuk Jadi Juara
Musim depan Petronas Yamaha SRT berganti nama menjadi Yamaha RNF Racing. RNF merupakan inisial anak-anak kepala tim, Razlan Razali.
RNF juga hanya akan berlomba di kelas utama MotoGP, alih-alih tampil di tiga kategori lomba seperti tiga musim terakhir.
Andrea Dovizioso dan pembalap debutan, Darryn Binder, akan menjadi andalan Yamaha RNF Racing untuk bersaing pada MotoGP 2022.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2021 - Tiba di Spanyol, China Siap Tebar Ancaman
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | motosprint.it |
Komentar