BOLASPORT.COM - Premier League menolak permintaan dua klub, Leicester City dan Tottenham Hotspur, untuk menunda pertandingan akibat pandemi covid-19.
Leicester City dan Tottenham Hotspur akan bersua di King Power Stadium, Leicester, Kamis (16/12/2021) waktu setempat atau Jumat pukul 02.30 WIB.
Kedua klub sempat mengusulkan agar pertandingan tersebut ditunda.
Sebab, tim Leicester City dan Tottenham Hotspur sama-sama terganggu penyebaran covid-19 di skuad mereka.
Leicester City kehilangan sembilan pemain dengan alasan sakit atau tertular covid-19.
Hal sama sempat menimpa Tottenham Hotspur. Mereka pun harus menunda pertandingan UEFA Conference League melawan Rennes.
Dikutip BolaSport.com dari London Evening Standard, pihak Premier League menolak permintaan kedua klub.
Pelatih Spurs, Antonio Conte, menilai penolakan itu karena Spurs masih punya jadwal dua pertandingan yang belum mereka jalani.
Baca Juga: Spider-Man pun Tak Bisa Bikin Kylian Mbappe Hapus Real Madrid dari Pikirannya
Dua laga itu adalah melawan Burnley dan Brighton & Hove Albion.
Pertandingan melawan Burnley dibatalkan karena salju.
Adapun laga melawan Brighton ditunda menyusul anjuran pemerintah dan dinas kesehatan Inggris akibat melonjaknya kasus covid-19 di skuad.
Pelatih Leicester, Brendan Rodgers, kecewa dengan keputusan tersebut.
“Kami tidak mendapat dispensasi dan itu mengecewakan. Leicester City ingin mendukung protokol kesehatan, tetapi tidak mendapatkan bantuan untuk itu,” kata Rodgers.
“Leicester City bertanding melawan Newcastle dan beberapa pemain cedera, karena kami tidak bisa melakukan rotasi pemain akibat covid-19.”
Baca Juga: Prediksi Antonio Conte Ihwal Kondisi Inter Milan di Masa Depan
“Untuk laga melawan Tottenham, kami akan memasang tim terbaik yang kami bisa,” ucapnya.
Antonio Conte juga sama kecewanya.
“Tidak ada solusi antara UEFA dan Liga Inggris, jadi kenapa harus Tottenham Hotspur yang harus membayar? Tidak adil kami harus menanggung akibat dari hal yang bukan salah kami,” ucap Conte.
“Saya paham kalau Tottenham Hotspur melakukan kesalahan. Namun, dalam situasi ini sulit mengerti apa yang sedang terjadi,” tuturnya.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | London Evening Standard |
Komentar