BOLASPORT.COM - Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, mulai menyinggung vaksinasi sebagai salah satu syarat transfer pemain di masa depan.
Komentar Juergen Klopp muncul setelah kasus COVID-19 yang kembali merebak di Inggris.
Premier League sebagai kasta teratas Liga Inggris pun ikut terdampak dengan penundaan beberapa laga.
Klopp mulai mengeluhkan tidak transparannya informasi dari Liga Inggris yang membuat kasus COVID-19 sulit diantisipasi.
Hal ini membuat Klopp ditodong pernyataan tentang perlunya transparansi soal vaksin saat mendatangan pemain.
Baca Juga: Tuchel Akui Tanpa Lukaku, Chelsea Justru Main Bagus
"Saya masih belum memikirkan hingga sejauh itu," ujar Klopp seperti dilansir BolaSport.com dari Independent.
"Semuanya harus ditinjau ulang kala bursa transfer pemain sudah dibuka kembali," kata Klopp menambahkan.
Pandemi COVID-19 memang mengubah banyak tatanan dalam sepak bola.
Oleh karena itu, Klopp tidak akan terkejut jika syarat transfer pemain pun akan bertambah setelah ini.
Baca Juga: Tampil Impresif Saat Man City Bantai Leeds 7-0, De Bruyne Ternyata Masih Belum Pulih dari COVID-19
"Kami mendatangkan pemain dengan beragam alasan, salah satunya karena ia bersedia untuk divaksin," kata Klopp.
"Vaksinasi menurut saya adalah bentuk solidaritas, loyalitas, dan kebersamaan semua orang," ucap Klopp.
Fenomena merebaknya kembali COVID-19 memang tidak hanya terjadi di Inggris.
Jerman dan Bundesliga sebagai liganya juga sempat terdampak oleh persebaran virus yang meluas lagi akhir-akhir ini.
Baca Juga: Dortmund Menang, Erling Haaland Kian Tinggalkan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi
Kedua negara tersebut bisa belajar dari Italia yang terbukti lebih baik dalam hal mengendalikan persebaran virus.
Penyebab utamanya tidak lain karena presentase vaksinasi pemain yang cukup tinggi, mencapai 98 persen.
Angka pasti di Liga Inggris sendiri belum diketahui karena pihak kompetisi selama ini tidak menginfokan jumlah pemain yang telah menerima vaksin.
Hal inilah yang diminta Klopp untuk segera diperbaiki agar Liga Inggris tidak terhambat lagi.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | independent.co.uk |
Komentar