Nova.id - Menjelang liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru), mobilitas masyarakat mulai meningkat.
Guna mencegah lonjakan kerumunan dan kasus Covid-19 seperti tahun sebelumnya, pemerintah pun mengimbau masyarakat untuk menjadi wisatawan yang bijak.
Hal tersebut disampaikan oleh Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Henky Manurung dalam dialog bertema "Sambut Tahun Baru dengan Liburan Gaya Baru" dari Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) –KPC PEN, Kamis (16/12/2021).
Menjadi wisatawan bijak, kata Henky, berarti bertanggung jawab menerapkan protokol kesehatan (prokes), seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M).
Selain itu, masyarakat diharapkan taat menggunakan aplikasi PeduliLindungi saat mengunjungi destinasi wisata.
Baca Juga: Siap Sambut Wisatawan Asing, Bali Terapkan Sejumlah Aturan Ketat
"Hal serupa juga diharapkan pada pelaku usaha. Yang dilindungi bukan hanya wisatawan, melainkan juga pekerja dan pelaku usaha kita harapkan aman,” kata Henky dalam keterangan resmi, Jumat (17/12/2021).
Untuk itu, Kemenparekraf memberikan dukungan penuh terhadap sertifikasi Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE) bagi para pelaku usaha. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap suatu sektor usaha.
“Target untuk Nataru cuma satu, orang berwisata dengan aman, bisa berwisata tapi tidak lupa prokes, dan menjadi wisatawan yang bertanggung jawab,” tandas Henky.
Guna menghindari penumpukan wisatawan, Henky juga meminta masyarakat untuk bijak memilih lokasi wisata. Masyarakat juga bisa mempertimbangkan untuk mengunjungi kawasan wisata prioritas, seperti Danau Toba, Lombok, Belitung, Labuan Bajo, dan Manado.
Baca Juga: Bantu Pelaku UMKM Saat Pandemi Covid-19, BPUM dan Bansos Lain Berlanjut hingga 2022
“Saatnya kita nikmati Indonesia. Dengan berkunjung ke daerah tersebut, kita yakini akan terjadi pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Tenaga Medis sekaligus Pelaku Perjalanan Wisata Ratih C Sari.
Menurut Ratih, berkunjung ke destinasi wisata dalam negeri tidak hanya dapat membangkitkan sektor pariwisata Tanah Air, tetapi juga dinilai lebih terjamin dari segi keamanan.
“Yang perlu diingat, masyarakat harus betul-betul bijak dan memahami kita masih dalam pandemi, jadi prokes tidak boleh ditinggalkan sama sekali,” tegas Ratih.
Baca Juga: Cuci Tangan Pakai Sabun, Kebiasaan Sederhana untuk Ciptakan Generasi Sehat
Pada saat bepergian dengan anak-anak, lanjut Ratih, orangtua harus memastikan anak-anak patuh prokes, mengingat kebutuhan jaga prokes pada anak berbeda dengan orang dewasa.
Tidak lupa, orangtua juga harus saling mengingatkan sesama anggota keluarga untuk tetap mematuhi prokes guna menciptakan momen liburan yang aman dan nyaman.
“Berlibur memang penting. Tapi kalau hanya karena liburan lalu kita tidak bisa bertanggung jawab dan jadi meningkatkan kasus (Covid-19), maka (liburan) itu tidak sebanding,” tandasnya.
Pentingnya menaati aturan prokes
Pada kesempatan yang sama, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19 Sonny Harry Harmadi juga menyampaikan pentingnya mematuhi aturan yang diterapkan oleh masing-masing daerah, termasuk lokasi wisata.
Baca Juga: Situasi Pandemi Mulai Terkendali, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
Aturan yang ada, kata Sonny, seperti pembatasan kapasitas pengunjung, larangan mengadakan pesta, dan arak-arakan tahun baru ditetapkan untuk mencegah terjadinya kerumunan besar.
"(Aturan) skrining di aplikasi PeduliLindungi, di mana hanya kategori hijau yang boleh dikunjungi, serta persyaratan perjalanan juga dibuat untuk membatasi masyarakat dalam hal bermobilitas," papar Sonny.
Sonny melanjutkan, semua aturan tersebut diberlakukan demi melindungi masyarakat agar tidak terjadi lonjakan kasus. Terlebih, varian baru Covid-19, Omicron, sudah teridentifikasi di Indonesia.
Namun, terkait Omicron, Sonny juga menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu panik dan tetap menaati prokes saat beraktivitas.
Baca Juga: dr Reisa: Kolaborasi Masyarakat Jadi Kunci Keberhasilan PPM
“Sama seperti virus SARS-Cov-2 lainnya, penanggulangan Omicron sama, yakni vaksinasi. Karena vaksin terbukti efektif mengurangi angka kesakitan dan kematian (akibat Covid-19)," kata Sonny.
Pengetatan aturan terkait kunjungan destinasi wisata dapat dilihat di Bogor. Untuk diketahui, saat ini wilayah Bogor masih dalam situasi PPKM Level 2.
Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin mengatakan, untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan di wilayah Bogor, setiap destinasi wisata telah terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi.
Satuan tugas (satgas) Covid-19 juga telah dibentuk dan akan disebar di seluruh titik destinasi wisata untuk mempermudah pengawasan jalannya prokes.
“Prediksi (wilayah Bogor) akan ramai pada akhir minggu ini, juga jelang Nataru 24 Desember hingga 2 atau 3 Januari,” kata Ade.
Dengan berbagai aturan ketat yang diterapkan di seluruh lokasi wisata, utamanya yang sering banjir pengunjung, Ade berharap Bogor dapat menjadi tujuan wisata yang aman dan nyaman.
Editor | : | Yohanes Enggar |
Komentar