BOLASPORT.COM - Inter Milan juara paruh musim Liga Italia, peluang mereka raih scudetto baru 67 persen jika tradisi aktual menjadi patokan.
Inter Milan berhasil meraih titel tak resmi sebagai juara paruh musim Liga Italia 2021-2022.
Predikat juara musim dingin atau Campione d'Inverno diamankan Inter pada giornata 18, sepekan sebelum kompetisi tepat menginjak setengah jalan.
Hal tersebut terjadi setelah AC Milan dijungkalkan Napoli 0-1 saat bermain di San Siro, Minggu (19/12/2021) atau Senin dini hari WIB.
Gol tunggal Eljif Elmas cukup mengangkat Napoli naik ke peringkat kedua untuk menggusur AC Milan, yang tadinya memiliki kans menunda Inter juara paruh musim pekan ini.
Kini pasukan Simone Inzaghi meraup 43 poin, unggul 4 keping di atas Napoli dan AC Milan, di mana keduanya hanya dipisahkan selisih gol.
Akan tetapi, Sang Ular Raksasa jelas tak boleh jemawa dulu karena perjalanan masih panjang musim ini.
Campione d'Inverno sebatas dijadikan indikator untuk mengukur peluang sebuah tim memenangi scudetto bersama pesaing-pesaing terdekatnya.
Meski begitu, biasanya susunan di tabel paruh musim tak akan jauh-jauh dari posisi akhir kompetisi nanti bagi klub-klub papan atas.
Dari sejak pergelaran awal Serie A, hanya dua kali terjadi juara paruh musim yang gagal finis di tiga besar klasemen.
Mereka ialah Juventus pada 1935-1936 dan Sampierdarenese musim 1938-1939.
Baca Juga: Langsung dari Korner, Hakan Calhanoglu Cetak Gol Olimpiade di Stadion Olimpico: Itu Memang Disengaja
Kalau dipersempit menjadi hanya era tiga poin atau sejak 1994-1995, sudah 18 kali juara paruh musim yang keluar sebagai kampiun di akhir kompetisi.
Artinya, rasionya hingga musim lalu mencapai 67 persen dari 27 edisi terakhir.
Melihat fakta ini, jelas belum ada jaminan Inter Milan bakal mempertahankan singgasana sampai pekan terakhir.
Apalagi pengalaman rival sekota, AC Milan, bisa menjadi contoh aktual bagaimana Campione d'Inverno memang cuma indikator semata buat performa saat itu juga.
Musim lalu, Rossoneri memuncaki klasemen paruh musim dengan 43 poin, atau dua angka di atas Inter Milan.
Di putaran kedua, performa Zlatan Ibrahimovic cs merosot dan akhirnya Nerazzurri yang sukses mengambil momentum.
Inter Milan meraih scudetto lewat margin akhir sangat jauh dengan AC Milan (91 berbanding 79 poin).
Baca Juga: Sukses Tundukkan AC Milan, Napoli Buktikan Diri sebagai Pesaing Scudetto
Pengalaman serupa yang masih segar dalam ingatan terjadi pada musim 2015-2016 dan 2017-2018.
Kala itu, Napoli dua kali menyabet Campione d'Inverno, tapi dua kali pula tergelincir dan harus melihat Juventus tertawa di akhir musim sebagai juara sejati.
Campioni d'Inverno sejak Liga Italia 1994/95 dan juara akhir musimnya
1994/95: Juventus (Juara: Juventus)
1995/96: AC Milan (AC Milan)
1996/97: Juventus ( Juventus)
1997/98: Juventus ( Juventus)
1998/99: Fiorentina (AC Milan)
1999/00: Juventus (Lazio)
2000/01: AS Roma (AS Roma)
2001/02: AS Roma ( Juventus)
2002/03: AC Milan ( Juventus)
2003/04: AS Roma (AC Milan)
2004/05: Juventus (Juventus)*
2005/06 Juventus (Inter Milan)**
2006/07: Inter Milan (Inter Milan)
2007/08: Inter Milan (Inter Milan)
2008/09: Inter Milan (Inter Milan)
2009/10: Inter Milan (Inter Milan)
2010/11: AC Milan (AC Milan)
2011/12: Juventus (Juventus)
2012/13: Juventus ( Juventus)
2013/14: Juventus ( Juventus)
2014/15 Juventus ( Juventus)
2015/16: Napoli ( Juventus)
2016/17: Juventus ( Juventus)
2017/18: Napoli ( Juventus)
2018/19: Juventus ( Juventus)
2019/20: Juventus ( Juventus)
2020/21: AC Milan ( Inter Milan)
2020/21: Inter Milan (????)
Ket.: *=Gelar Juve dihapus karena calciopoli. **=Gelar Juve diberikan kepada Inter.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Legaseriea.it |
Komentar