BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Singapura, Loh Kean Yew, mencetak sejarah dengan menjadi Juara Dunia 2021.
Loh Kean Yew yang merupakan kelahiran Penang, Malaysia sudah menunjukkan kecerdasan di lapangan bulu tangkis sejak dini.
Tetapi, itu murni kerja keras yang membedakannya dari yang lain di akademi bulu tangkis di Jalan La Salle, Ayer Itam saat itu.
Baca Juga: Loh Kean Yew Akan Berlatih bersama Viktor Axelsen Lagi di Dubai
"Pemain lain akan menghadiri sesi latihan tiga kali seminggu, tetapi bocah ini (Kean Yew) dan saudaranya akan datang sembilan sesi seminggu," kata presiden Asosiasi Bulu Tangkis Penang (PBA) Datuk Kah Kau Kiak dilansir BolaSport.com dari The Star.
"Ibunya adalah kunci kesuksesannya karena dia yang mengirim Loh untuk berlatih meski cuaca hujan atau cerah. Mereka jarang melewatkan latihan dan itu berlangsung selama beberapa tahun sebelum pindah ke Singapura," tutur Kah.
Pada 19 Desember 2021, Loh resmi menjadi orang Singapura pertama yang memenangkan kejuaraan dunia bulu tangkis meskipun mengalami cedera pergelangan kaki.
Pemain non-unggulan itu mengejutkan peringkat ke-14 dunia, Kidambi Srikanth, 21-15, 22-20 pada final tunggal putra untuk merebut gelar Juara Dunia 2021 di Huelva, Spanyol.
Kah mengatakan bahwa Loh Kean Yew dan saudaranya, Loh Kean Hean, mendapat manfaat saat berlatih di bawah asuhan dua pelatih China, Li Mu dan Chao Yue, di akademi di Penang.
"Saya percaya para pelatih China yang telah membawa berbagai jenis metode pelatihan, meletakkan dasar bagi Kean Yew selama tahun-tahun pembentukannya," ujar Kah.
Baca Juga: Update Peringkat Dunia BWF - Ganda Putri China di Puncak, Dejan/Serena Naik 18 Tingkat
Kah mengatakan bahwa pencapaian terbaik Loh Kean Yew di level junior adalah memenangkan Grand Prix Junior Nasional 2009. Saat itu, dia mengalahkan Lee Zii Jia pada final U-12.
"Dalam kompetisi lain yang diadakan di wilayah utara, Kean Yew juga mengalahkan Zii Jia tahun itu. Saya ingat betul karena saya yang memberikan hadiah kepada mereka dalam presentasi sederhana," ucap Kah.
"Sebelumnya, Kean Yew selalu kalah dari Zii Jia, yang setahun lebih muda. Tetapi, pelatih lokal memberi kami beberapa petunjuk untuk mengubah permainan Kean Yew dan itu berhasil. Selain Zii Jia, rival masa kecil Kean Yew lainnya adalah Cheam June Wei."
"Mereka selalu menjadi yang teratas dalam berbagai kompetisi bulu tangkis kelompok umur di sini. Saya akan selalu mengingat Kean Yew sebagai anak laki-laki yang cerdas di lapangan, dan sopan di luar lapangan," katanya.
Pada 2010, Kean Yew menerima beasiswa dari Dewan Olahraga Sekolah Singapura untuk belajar dan bermain bulu tangkis di sana.
Dia akhirnya mengambil kewarganegaraan dan mewakili Singapura pada 2015.
Baca Juga: Tatap SEA Games 2022, PP PVBSI Jadikan Proliga 2022 Ajang Seleksi Timnas
Sementara itu, ayah Kean Yew, Pin Keat (59) sangat gembira dengan kemenangannya setelah menonton pertandingan bersama keluarganya di rumah teras satu lantai di George Town.
"Kelvin (sapaan akrab Loh Kean Yew) sering sangat disayangkan menghadapi lawan yang tangguh pada babak pertama di banyak turnamen karena dia tidak diunggulkan," ucap Keat.
"Tetapi pada turnamen ini, dia tumbuh dalam kepercayaan diri," kata Keat yang menyebut Kean Yew sebagai Kelvin di rumah.
"Akhirnya, semua kerja kerasnya itu terbayar. Kami sangat bangga dengan Kelvin. Sejujurnya, saya sangat gugup untuk menonton final," kata ibu Loh Kean Yew, Grace Gan Saw Ai.
Pasangan itu sedang menonton siaran langsung bersama dengan putra kedua mereka, Kean Wei,
"Kekuatan mental adik saya telah meningkat pesat. Saya bisa melihat dia tenang dan mampu mengambil tekanan sekarang," ucap Loh Kean Wei.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | The Star |
Komentar