BOLASPORT.COM - Mantan pelatih Thailand dan timnas Indonesia Peter Withe mengungkapkan alasan Thailand pernah menjadi nomor satu di ASEAN.
Peter Withe pernah melatih timnas Thailand dan membawa gelar Piala AFF 2000 dan 2002 untuk tim berjulukan War Elephants itu.
Ia melatih Thailand pada 1998 hingga 2003.
Mantan pemain timnas Inggris itu juga pernah melatih timnas Indonesia.
Peter Withe melatih timnas Indonesia pada 2004 hingga 2007.
Ia juga membantu timnas Indonesia finis runner-up pada Piala AFF 2004.
Peter Withe pun memberikan tanggapannya terkait Thailand pernah menjadi tim nomor satu Asia Tenggara selama bertahun-tahun.
Pelatih 70 tahun itu mengungkapkan alasannya.
"Di zama saya, liga Thailand masih belum berkembang seperti sekarang. Ketika saya menjadi pelatih kepala, saya juga memberikan banyak ide untuk memprofesionalkan turnamen domestik," kata Peter Withe, dilansir BolaSport.com dari Zingnews.
"Pengembangan profesional kejuaran nasional merupakan salah satu faktor penting yang membantu perkembangan sepak bola Thailand.
"Lihat Jepang, Korea atau Arab Saudi, itu contohnya. Platform sepak bola ini kuat sebagian berkat kualitas liga domestik.
"Salah satu alasan lain mengapa tim Thailand kuat di zaman saya, adalah karena mereka memiliki pemain berpengalaman dan mau belajar meningkatkan diri.
"Pengalaman mereka membuat Thailand lebih kuat dari banyak rival regional. War Elephants saat itu memiliki banyak striker bagus yang tahu bagaimana menentukan pertandingan seperti Kiatisuk Senamuang atau Worrawoot Srimaka.
Baca Juga: Piala AFF 2020 - Gol Witan Sulaeman saat Lawan Singapura Dilirik Media Luar Negeri
"Keduanya striker hebat dan bersinar saat tim membutuhkan mereka. Itu membantu Thailand memenangkan banyak turnamen penting ketika saya menjadi pelatih," ujarnya.
Lebih lanjut Peter Withe menuturkan bahwa pada eranya klub Thailand tidak memakai banyak pemain asing.
"Apakagi, ketika saya menjadi pelatih Thailand, klub-klub itu tidak banyak merekrut pemain asing," kata Peter Withe.
"Hal ini membuka peluang bagi striker domestik, seperti Kiatisuk, Worrawoot untuk berkembang.
"Ketika mereka diberi banyak kondisi untuk bersaing, mereka menjadi dewasa dan kualitas profesional mereka juga meningkat. Tim Thailand juga mendapat manfaat dari itu," ujarnya.
Ia pun memaparkan perbedaan saat ia melatih timnas Indonesia.
"Tapi ketika saya pergi ke Indonesia untuk bekerja, tidak seperti itu. Saya mengatakan ini bukan untuk tidak menghormati sepakbola Indonesia, tetapi fakta bahwa klub lebih suka menggunakan pemain asing, terutama striker, sangat memengaruhi kualitas personel di tim nasional," ujarnya.
Sementara itu, Peter Withe juga memberikan tanggapan soal pertandingan semifinal Piala AFF 2020 antara Thailand dan Vietnam.
Ia juga memberikan opini terkait dua latar belakang sepak bola Thailand dan Vietnam di masa lalu.
"Ketika saya masih memimpin tim Thailand, tim Vietnam selalu menjadi lawan yang sulit untuk bermain dengan War Elephants. Mempertimbangkan korelasi tim di Asia Tenggara, tim Vietnam menyebabkan banyak kesulitan bagi Thailand," kata Peter Withe.
"Bertemu Vietnam selalu membuat stres. Laga semifinal Piala AFF 2020 mendatang antara kedua tim akan berlangsung sama.
"Di masa lalu, tim Thailand memiliki pemain berpengalaman dan sedikit lebih baik dari Vietnam dalam hal kekuatan fisik. War Elephants pada waktu itu memiliki striker hebat seperti "Zico Thai", di lini tengah, saya juga memiliki banyak pemain bagus. Itu memberi tim Thailand keuntungan," ujarnya.
Akan tetapi, saat ini menurutnya telah berubah, Vietnam telah berkembang dengan cepat.
"Semuanya berbeda sekarang. Saya tahu sepak bola Vietnam telah berkembang pesat selama bertahun-tahun. Kejuaraan nasional Anda telah meningkat, level pemain juga meningkat," kata Peter Withe.
"Pengalaman yang didapat pemain Vietnam setelah pertandingan internasional membuat mereka lebih kuat," ujarnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Zingnews.vn |
Komentar