BOLASPORT.COM - Klub sultan Liga Inggris, Newcastle United, dilaporkan siap menampung bek ringkih Barcelona, Samuel Umtiti.
Bek Barcelona, Samuel Umtiti, disebut ringkih lantaran sering mengalami cedera.
Sejak musim 2018-2019, Umtiti kerap keluar masuk ruang perawatan Barcelona akibat cedera.
Menurut data Transfermarkt yang dikutip BolaSport.com, bek berusia 28 tahun itu absen sebanyak 28 laga di Barcelona pada musim 2018-2019.
Cedera Umtiti pun terus berlanjut hingga musim 2021-2022 dan membuatnya jarang bermain.
Baca Juga: Manchester United Imbang, Cristiano Ronaldo Mati Kutu dan Layak Kartu Merah
Bahkan, Umtiti belum bermain sekali pun untuk Barcelona sepanjang musim ini.
Situasi tersebut jelas membuat Barcelona frustrasi.
Ditambah lagi, Umtiti memiliki gaji yang relatif tinggi, yakni sebesar 250 ribu euro (sekitar Rp 4 miliar) per pekan.
El Barca sebenarnya sudah mencoba menjual Umtiti pada bursa transfer 2021 kemarin, tetapi sang bek sepi peminat.
Kini, ada satu klub yang tertarik untuk membeli Umtiti pada bursa transfer musim dingin 2022 mendatang.
Baca Juga: Positif COVID-19, Dani Alves Batal Debut Lawan Real Mallorca
Klub tersebut adalah Newcastle United.
Menurut laporan El Nacional yang dikutip BolaSport.com, Newcastle bakal melakukan belanja pemain di Januari 2022 dengan Umtiti sebagai salah satu target utama mereka.
Barcelona tentu akan dengan senang hati menerima proposal yang diajukan The Magpies untuk bek timnas Prancis itu.
Laporan tersebut tak menjelaskan berapa jumlah tawaran yang akan diajukan Newcastle.
Namun, Newcastle tak akan keberatan dengan berapa pun biaya yang diminta Barcelona.
Seperti diketahui, Newcastle telah menjadi klub sultan setelah diakuisisi Konsorsium Arab Saudi.
Bila mengacu pada data Transfermarkt, Newcastle hanya perlu membayar 5 juta euro (sekitar Rp 50 miliar) untuk tanda tangan Umtiti sesuai nilai pasarnya.
Baca Juga: PSG vs Real Madrid - Profesional, Kylian Mbappe Siap Bantu Lionel Messi cs Habisi Calon Klub Barunya
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Transfermarkt, El Nacional |
Komentar