BOLASPORT.COM - Penyerang tim nasional Prancis, Kylian Mbappe, menilai jumlah pertandingan per musim sudah terlalu banyak hingga ia tak sepakat dengan wacana Piala Dunia dua tahun sekali.
Asosiasi Sepak Bola Dunia, FIFA, memiliki wacana mengubah jadwal Piala Dunia dari empat tahun menjadi dua tahun sekali.
Tidak semua pihak menyambut gembira usulan tersebut.
Salah satu alasan dari pihak yang kontra adalah karena kalender turnamen sepak bola yang sudah padat tiap tahun.
Kylian Mbappe salah satu orang yang tidak sepakat dengan wacana yang ditawarkan FIFA.
“Para pemain sudah menjalani 60 pertandingan setiap tahun. Kami senang bisa bermain, tetapi kalau berlebihan ya berlebihan,” kata Mbappe, dikutip BolaSport.com dari Goal.
“Kalau ingin melihat permainan yang berkualitas, beri pemain waktu beristirahat yang cukup.”
Hal lain yang menjadi fokus Mbappe adalah Piala Dunia bisa kehilangan daya pikatnya jika diadakan terlalu sering.
Baca Juga: PSG vs Real Madrid - Profesional, Kylian Mbappe Siap Bantu Lionel Messi cs Habisi Calon Klub Barunya
“Saya tak bisa mengatakan apakah wacana itu benar atau salah. Hanya saja, Piala Dunia adalah sesuatu yang unik dan hanya terjadi empat tahun sekali.”
“Memainkan Piala Dunia setiap dua tahun sekali menjadikannya turnamen yang biasa-biasa saja,” ucapnya melanjutkan.
Kendati masih banyak mendapat resistensi, FIFA juga mendapat dukungan soal usulan mengadakan Piala Dunia dua tahun sekali.
Baca Juga: Mancini Merasa Aneh Donnarumma Tak Main secara Reguler di PSG
Salah satu orang yang mendukung adalah Arsene Wenger, mantan pelatih Arsenal.
Sosok yang menangani Arsenal dari 1996 hingga 2018 tersebut kini menjadi kepala perkembangan global di FIFA.
Menurut Wenger, Piala Dunia dua tahun sekali berarti pertandingan kualifikasi dan jeda kompetisi menjadi lebih sedikit.
Baca Juga: Real Madrid Berpotensi Duetkan Haaland dan Mbappe, Presiden Barcelona Bakal Jalankan Operasi Senyap
Artinya, pertandingan internasional akan menjadi lebih ketat dan seru sesuai keinginan para suporter.
Mbappe toh tidak sendirian mengajukan keberatan.
Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, juga tidak setuju dengan usulan FIFA.
Sebelumnya, Ceferin menulis surat ke FIFA yang menyatakan kecemasan yang ia punya.
“Mempertimbangkan efek yang ditimbulkan dari perubahan ini ke seluruh organisasi sepak bola, mengejutkan melihat FIFA meluncurkan kampanye mendukung proposal mereka,” tulis Ceferin pada September 2021 lalu.
“Padahal, proposal itu belum diajukan ke konfederasi, asosiasi nasional, liga, klub, pemain, pelatih, dan seluruh komunitas sepak bola.”
“Sangat penting untuk menyoroti kecemasan yang dimiliki komunitas sepak bola soal efek Piala Dunia yang diadakan dua tahun sekali,” kata Ceferin lagi dalam suratnya.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Goal International |
Komentar