BOLASPORT.COM - Aksi dan cerita bulu tangkis pada Olimpiade Tokyo 2020 yang tertunda pandemi Covid-19 akan tetap diingat oleh para pemain dan penggemar selamanya.
Begitu juga angka-angka luar biasa dari peristiwa bersejarah yang terjadi antara 24 Juli- 2 Agustus. China meraih emas paling banyak meski tidak mendominasi.
China meraih dua medali emas dan empat medali perak setelah menempatkan enam wakil pada babak final serta satu wakil ke semifinal.
Medali emas diraih dari sektor ganda campuran dan tunggal putri. Bahkan, tim Negeri Tirai Bambu mampu menciptakan all Chinese final pada nomor ganda campuran.
Baca Juga: Kepala Kru Sebut Fabio Quartararo Ambil Pelajaran dari MotoGP 2020
Satu sektor yang meleset dari target adalah nomor ganda putri. Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China) dikalahkan Greysia Polii/Apriyani Rahayu (Indonesia) dalam dua gim langsung pada final di Musashino Forest Plaza.
Medali emas lainnya tersebar ke Taiwan (ganda putra) dan Denmark (tunggal putra).
Sejumlah kejutan juga terjadi pada Olimpiade Tokyo 2020. Tim bulu tangkis Jepang yang memiliki kekuatan terbaik secara peringkat, hanya kebagian satu medali perunggu dari nomor ganda campuran.
Empat sektor lainnya bahkan ada yang gagal ke perempat final yakni Kento Momota (tunggal putra). Momota menduduki peringkat pertama dunia.
Ganda putri Jepang yang juga menduduki peringkat pertama dunia, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota juga gagal melangkah ke semifinal. Berikut Olimpiade Tokyo 2020 cabang bulu tangkis dalam angka.
3.991 – Poin terbanyak dalam satu nomor - tunggal putri.
3.014 – Jumlah total shuttlecock yang digunakan, 895 shuttlecock terpakai pada nomor tunggal putra saja.
395 – Frekuensi hawkeye diterapkan, dengan pemain tunggal putra yang paling banyak melakukan challenge sebanyak 112 kali
Baca Juga: Rexy Mainaky Sebut Chia/Soh Bisa Kalahkan Hoki/Kobayashi jika Konsisten
293 – Poin terbanyak yang dimenangkan oleh sepasang pemain – Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping (China) dalam perjalanan meraih emas ganda campuran mereka
208 – Pertandingan dimainkan di Musashino Forest Sport Plaza selama 10 hari kompetisi.
172 – Jumlah pemain yang berpartisipasi pada edisi ini.
121 – Jumlah pertandingan terbanyak dalam satu disiplin, tunggal putri.
101 – Reli terpanjang, yang terjadi pada gim 3 perempat final ganda putri antara Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan lawan mereka dari China, Du Yue/Li Yin Hui.
100 – Menit yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pertandingan terlama, duel yang sama seperti di atas.
49 - Komite Olimpiade Nasional (NOC) diwakili.
38 – Usia pemain tertua – Nguyen Tien Minh (Vietnam) yang tampil pada Olimpiade keempat berturut-turut.
33 – Usia peraih medali emas tertua – Greysia Polii yang hanya sembilan hari sebelum ulang tahunnya yang ke-34 ketika dia memastikan medali emas
19 – Usia pemain termuda – An Se-young (Korea Selatan)
14 – Pemain di kontingen terbesar, milik China.
8 – NOC peraih medali – China, Taiwan, Indonesia, Denmark, India, Jepang, Malaysia dan Korea.
6 – Medali terbanyak yang dimenangkan oleh NOC mana pun – China (dua emas dan empat perak).
Baca Juga: Sarkasnya Derrick Lewis Usai Jadi Raja KO: Terima Kasih Korban-korban
5 – Peraih medali emas pertama kali. Terakhir kali ini terjadi pada Olimpiade Atlanta 96.
4 – Negara pertama kali – Azerbaijan, Malta, Myanmar dan Pakistan.
3 – Medali Olimpiade Chen Long (China) setelah memenangkan perak. Dia juga memiliki emas (Rio 2016) dan perunggu (London 2012), yang membuatnya menjadi pemain kedua setelah Gil Young Ah yang memiliki satu set lengkap.
1 – medali NOC baru – Taiwan yang memenangkan emas ganda putra dan perak tunggal putri.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BWF Badminton |
Komentar