BOLASPORT.COM - Pertandingan final Liga 3 Yogyakarta 2021 antara Sleman United kontra Mataram Utama diwarnai aksi pengeroyokan terhadap wasit.
Selain tingginya tensi permainan, salah satu pemicu disinyalir karena kiper Sleman United, Firdaus Marga, diganjar kartu kuning kedua alias kartu merah pada menit ke-77.
Wasit Ikhsan Prasetya menilai Firdaus Marga melakukan tendangan kiper di luar kotak penalti.
Pada video yang beredar di media sosial, Firdaus Marga memang terlihat dengan jelas sedikit keluar dari kotak penalti.
Tensi pertandingan semakin memanas di penghujung pertandingan. Pemain senior Sleman United, M Solechudin memukul sejumlah pemain Mataram Utama.
Bahkan, wasit Ikhsan Prasetya juga menjadi korban pukulan Solehudin di bagian mata.
Baca Juga: Timnas Indonesia Kuasai Daftar Pemain Muda Terbaik Piala AFF 2020, Malaysia dan Vietnam Nihil
Akibatnya, Ikhsan Prasetya tidak bisa bisa melanjutkan tugasnya memipin laga dan digantikan wasit cadangan Bagus Kurniawan.
Tak sampai disitu, kericuhan menemui puncaknya selepas wasit meniup peluit panjang.
Saat hendak keluar lapangan, wasit dan sejumlah asisten dikejar-kejar oleh pemain dan staf pelatih Sleman United.
Belum selesai, sejumlah orang yang berada di tribun yang tampak tak puas juga melayangkan pukulan hingga tendangan keras terhadap wasit.
Atas insiden tersebut, Komite disiplin (Komdis) PSSI DI Yogyakarta resmi merilis keputusan terkait insiden memalukan sekaligus melukai sportivitas di lingkup sepak bola.
Dalam putusannya, Komdis PSSI DIY membuat sejumlah hukuman kepada klub, official dan pemain Sleman United serta panitia pelaksana pertandingan yang gagal menjalankan tanggung jawab untuk menjaga keamanan dan ketertiban dalam pertandingan.
Gelandang Sleman United, Mochammad Solechudin dijatuhi larangan ikut serta dan terlibat dalam segala aktivitas sepakbola yang diselenggarakan oleh PSSI selama 3 tahun, terhitung sejak tanggal 25 Desember 2021.
Ia terbukti melakukan pemukulan terhadap wasit Ikhsan Prasetya hingga tidak bisa melanjutkan memimpin pertandingan.
Baca Juga: Terungkap Alasan Bali United Lepas Melvin Platje Demi Datangkan Privat Mbarga
Pemain Sleman United lainnya, Agus Prasetya dijatuhi hukuman berupa larangan ikut serta dan terlibat dalam segala aktivitas sepak bola selama 2 tahun, terhitung sejak 25 Desember 2021.
Agus Prasetya telah terbukti menendang/menginjaki/berlaku tidak sportif /tingkah laku buruk terhadap penjaga gawang Mataram Utama.
Selain itu Ikhsan dan Agus, masih ada Humam Abdurrozaq, Veryan Ramadhan, serta Firdaus Rafi yang dijatuhi hukuman berupa larangan ikut serta dan terlibat dalam segala aktivitas sepak bola selama 1 tahun.
Ketiganya terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindakan pengejaran dan pengeroyokan disertai pemukulan terhadap asisten wasit 1, Warra Mahardika.
Baca Juga: Pelatih Thailand Sebut Timnas Indonesia Layak ke Final Meski Andalkan Pemain Muda
Tri Bayu Firmasyah menjadi pemain Sleman United yang mendapat hukuman lebih ringan, yakni larangan bermain selama 6 bulan.
Komdis PSSI DIY juga memberikan sanksi kepada official tim Sleman United, Yagoar Tominangi serta manajer tim Sleman United, Zulfikar Nugroho Putro.
Yagoar Tominangi dan Zulfikar Nugroho terlibat penyerangan dan memukuli wasit Warra Mahardika.
Adapun klub Sleman United sendiri disangki sebesar Rp 15 juta dikarenakan terdapat pemain maupun ofisial yang tidak didiketahui identitasnya ikut memukul wasit.
Satu hukuman lainnya dijatuhkan kepada panitia pelaksana pertandingan Liga 3 DIY, berupa peringatan keras, lantaran gagal menjalankan tanggung jawab menjaga keamanan dan ketertiban pada laga final.
View this post on Instagram
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Tribun Jogja |
Komentar