BOLASPORT.COM - Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), memanggil
Patrick Wanggai atas perilaku yang tidak senonoh pada laga babak delapan besar Grup Y Liga 2 antara Sulut United vs Dewa United di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Bekasi, Senin (20/12/2021).
Ketika ditarik keluar pada menit ke-79,
Patrick Wanggai terlihat mengarahkan alat vitalnya ke tribun penonton.
Perilaku itu sebagai bentuk respon dari
Patrick Wanggai atas tindakan rasisme yang diterimanya.
Baca Juga: Sempat Jadi Keluhan Shin Tae-yong, Begini Penampakan Nasi Kotak untuk Timnas Indonesia
Meski begitu, APPI tetap menyayangkan sikap dari mantan pemain RANS Cilegon FC itu.
"APPI sangat menyayangkan perbuatan yang sangat tidak pantas yang dilakukan oleh Patrich Wanggai (Sulut United)," kata APPI.
"Dalam pertandingan Liga 2 pada tanggal 20 Desember 2021 antara klub Sulut United vs Martapura Dewa United," sambung APPI.
Baca Juga: Menang Ratusan Kali, Mike Tyson dan Muhammad Ali Merinding dengan Sosok Ini
Atas kejadian tersebut, Patrick Wanggai juga telah dijatuhi hukuman oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, berupa larangan bermain selama dua pertandingan dan denda sebesar 50 juta rupiah.
Pemain berusia 33 tahun itu mengakui bahwa tindakan tidak patut dicontoh itu dilakukan secara sadar.
Hal tersebut diungkapkan Patrick Wanggai saat melakukan pertemuan virtual dengan APPI, Rabu (29/12/2021).
Dari pihak APPI yang hadir di agenda dialog tersebut yakni, Dewan Pembina yakni; Firman Utina, Bima Sakti, Kurniawan Dwi Yulianto, dan Ponaryo Astaman.
Baca Juga: Pisah dari Chan Peng Soon, Goh Liu Ying Akan Kembali dengan Tandem Baru pada Maret 2022
Serta Eksekutif Komite, Andritany Ardhiyasa, Bagas Kaffa, dan Yolanda Krismonica.
Dewan Pembina APPI memberikan saran dan nasihat kepada Patrich Wanggai serta juga kepada seluruh Pesepakbola di Indonesia secara umum, untuk dapat lebih bijaksana dalam merespon ha-hal yang mereka terima di lapangan.
APPI sangat memahami bahwa di dalam kerasnya suatu pertandingan, akan sangat sulit untuk dapat menahan diri namun bagaimanapun, sportifitas, saling respek dan menghormati merupakan hal-hal utama yang harus dijunjung tinggi setiap atlet Profesional.
Baca Juga: Rahmad Darmawan Akui Stadion Pakansari Punya Daya Magis bagi RANS Cilegon FC
Di satu sisi, APPI mengutuk keras aksi rasisme.
"APPI sebagai satu-satunya perwakilan Pesepakbola Profesional di Indonesia juga sangat menyayangkan dan mengecam aksi dan tindakan rasisme yang masih sering terjadi di lapangan hijau," ucap APPI dalam rilis resminya, Rabu (29/12/2021).
"APPI meminta tindakan tegas dan sanksi untuk dapat juga dilakukan oleh Komite Disiplin bukan hanya terhadap pesepakbola yang memang melanggar aturan, namun juga untuk pelaku rasisme di lapangan hijau."
"Karena bagaimanapun, aksi rasisme juga merupakan aksi yang sangat tidak terpuji dan disebutkan juga sebagai suatu pelanggaran baik dalam Kode Disiplin PSSI maupun regulasi FIFA," tutup APPI.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar