BOLASPORT.COM - Granit Xhaka berpendapat bahwa dirinya mulai menemukan kedekatan dari pendukung Arsenal setelah sempat dibenci.
Akhir Oktober 2019 bisa jadi momen yang tidak terlupakan bagi seorang Granit Xhaka.
Granit Xhaka terlibat perseteruan dengan pendukung Arsenal pada laga melawan Crystal Palace di Liga Inggris 2019-2020.
Dalam laga antara Arsenal dan Crystal Palace di Emirates Stadium yang berkesudahan dengan skor 2-2 tersebut, Granit Xhaka sempat ditarik keluar pada menit ke-61 untuk digantikan oleh Bukayo Saka.
Baca Juga: Rangnick Tak Mau Salahkan Maguire-Varane Usai Man United Ditahan Imbang Newcastle
Saat perjalanan menuju pinggir lapangan, Granit Xhaka justru memancing kemarahan para pendukung Arsenal atas tindakan kurang simpatiknya.
Tidak terima dirinya diganti Bukayo Saka, Xhaka melakukan gestur tangan yang provokatif.
Gelandang bertahan asal Swiss tersebut juga sempat menyampaikan kata-kata bernada umpatan.
Xhaka pun mengarahkan telinganya ke arah penonton di Emirates Stadium seolah menantang para fan.
Baca Juga: Untuk Perkuat Lini Depan, Arsenal Disarankan Rekrut Dominic Calvert-Lewin
Seusai tiba di pinggir lapangan, dirinya lantas melempar seragamnya sambil meninggalkan lapangan dan langsung menuju ruang ganti.
Sontak kejadian tersebut membuat para pendukung Arsenal sangat membenci Xhaka dan meminta agar gelandang berusia 29 tahun itu dicopot dari jabatan kapten.
Benar saja, permintaan dari pendukung The Gunners langsung terkabul.
Pelatih Arsenal waktu itu, Unai Emery, mencopot ban kapten Xhaka pada awal November 2019.
Baca Juga: Karena Satu Sosok Ini, Mbappe Jagokan Italia ketimbang Portugal Lolos Piala Dunia 2022
Unai Emery segera menunjuk Pierre-Emerick Aubameyang sebagai kapten baru Arsenal guna menggantikan Xhaka.
Momen tersebut menjadi titik terendah dalam karier Xhaka di Arsenal.
Dua tahun setelah peristiwa tersebut, Xhaka membagikan refleksinya.
Bagi mantan pemain Borussia Moenchengladbach tersebut, momen itu menjadi bagian dari hidupnya.
Baca Juga: Roberto Martinez Dukung Langkah Barcelona untuk Percaya Para Pemain Mudanya
Setelah kejadian tersebut, Xhaka perlahan merasakan kehangatan dan kedekatannya kembali dengan para pendukung The Gunners.
"Kejadian itu adalah bagian dari hidup saya," kata Xhaka, dikutip BolaSport.com dari The Athletic.
"Pada akhirnya saya mengambilnya dengan sangat positif dan jika suatu hari nanti saya membicarakannya dengan anak-anak, maka saya tahu bisa tersenyum."
"Momen itu adalah kunci untuk membuat saya menjadi orang yang lebih kuat dan juga lebih kuat terhubung dengan Arsenal."
Baca Juga: Cristiano Ronaldo dan Bruno Fernandes Jadi Contoh Buruk untuk Pemain Manchester United
"Setelah apa yang terjadi dua tahun lalu, kami sangat jauh satu sama lain."
"Saya pikir hubungan dengan para pendukung selangkah demi selangkah semakin dekat dan semakin dekat lagi."
"Saya merasakan lebih banyak cinta dari penggemar Arsenal daripada dua tahun lalu," ujar Xhaka menambahkan.
Baca Juga: Tiga Pemain Barcelona Positif Covid-19 Jelang Lawan Mallorca, Ousmane Dembele Salah Satunya
Tidak lama setelah bentrokan Xhaka dengan fan Arsenal, pada Desember 2019, Unai Emery digantikan oleh Mikel Arteta.
Sejak saat itu, Xhaka memiliki peran yang hidup kembali di Arsenal.
"Mikel Arteta adalah orang yang membuat saya masih berada di Arsenal," ucap Xhaka.
"Semua orang tahu apa yang terjadi dua tahun lalu dengan para penggemar."
"Tanpa Mikel Arteta, saya tidak berpikir saya akan berada di Arsenal lagi," tutur jebolan FC Basel tersebut melanjutkan.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | The Athletic, Marca |
Komentar