BOLASPORT.COM - Mantan pembalap MotoGP, Casey Stoner, menilai bahwa Marc Marquez menjadi sumber masalah bagi Repsol Honda.
Tidak bisa dipungkiri bahwa Marc Marquez telah menjadi tulang punggung Repsol Honda dalam mencapai sukses di kelas utama.
Sejak diboyong dari kelas Moto2 pada tahun 2013, Marc Marquez sudah membukukan enam gelar juara dunia MotoGP.
Selain gelar juara dunia, Marc Marquez juga mampu membawa Repsol Honda mendominasi jalannya MotoGP setidaknya hingga 2019.
Baca Juga: Cuma Valentino Rossi yang Punya Bakat Murni untuk Ajang MotoGP
Dominasi Repsol Honda perlahan pudar setelah Baby Alien mengalami kecelakaan parah dalam seri pembuka musim 2020.
Absennya Marc Marquez untuk waktu yang cukup lama membuat tim berlogo garpu tala itu kedodoran menghadapi kerasnya persaingan.
Repsol Honda tak bisa berbuat banyak dengan pembalap yang ada bahkan hingga awal musim 2021.
Hanya Marc Marquez yang mampu membawa RC213V melejit di mana dia mampu membukukan tiga kemenangan pada MotoGP 2021.
Baca Juga: Honda Diminta Sabar Tunggu Marc Marquez Pulih daripada Cari Pembalap Baru
Peran sentral pembalap asal Spanyol itu bagi Repsol Honda memang tidak bisa digantikan pembalap lain.
Umpan balik Marc Marquez akan dibutuhkan bagi timnya yang akan mencoba bangkit pada MotoGP 2022 mendatang.
Tak sedikit pihak menilai Repsol Honda telang mengalami tingkat ketergantungan yang mengkhawatirkan kepada sosok Marc Marquez.
Baca Juga: Ducati Tak Sesali Pernikahan Gagal dengan Valentino Rossi pada MotoGP
Hal itu pula yang ada dalam benak salah satu mantan pembalap mereka yakni Casey Stoner.
Terlepas dari rentetan prestasi yang diraih, Casey Stoner merasa bahwa Marc Marquez menjadi masalah yang serius bagi Repsol Honda.
"Saya pikir Marc Marquez dan timnya melakukan kesalahan dalam beberapa tahun pertama," kata Casey Stoner.
Pandangan pria asal Australia itu cukup berasalan karena Marc Marquez selalu menjadi tumpuan dalam pengembangan RC213V.
Baca Juga: Coba Berdamai, Marc Marquez Ceritakan Kebesaran Valentino Rossi di MotoGP
Honda akan berfokus pada satu aspek saja di mana aspek itu merupakan keunggulan Marc Marquez.
Tak ayal, para pembalap lainnya akan sulit mengoptimalkan potensi RC213V dengan karakteristik mereka.
"Marc Marquez selalu sangat kuat saat mengerem, jadi mereka membuat motor ini hanya bagus di area pengereman," kata Casey Stoner.
"Itu selalu merupakan cerita kompromi. Ketika Anda memiliki kekuatan besar pada motor, sebagai imbalannya Anda membuatnya sangat lemah di area lain."
"Anda tidak dapat memiliki semuanya sekaligus. Sesederhana itu," ujar Stoner dilansir dari Tuttomotoriweb.
Baca Juga: Stoner: Apakah Honda Terlalu Mengandalkan Kekuatan Marquez?
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | tuttomotoriweb.it |
Komentar