BOLASPORT.COM - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, menyoroti kondisi timnya yang dilanda kelelahan saat menang melawan Arsenal.
Arsenal dan Manchester City berhadapan dalam partai perdana Liga Inggris pada tahun 2022 di Emirates Stadium, Sabtu (1/1/2022) pukul 19.30 WIB.
Dalam duel laga pekan ke-12 Liga Inggris ini, Arsenal dan Manchester City sama-sama dibekali modal positif.
The Citizens bermodalkan kemenangan dalam 10 laga terakhir di Premier League.
Sementara itu, The Gunners punya tren positif dengan selalu meraih tripoin pada 3 pertandingan terakhir di Liga Inggris.
Arsenal memimpin 1-0 lebih dulu lewat gol Bukayo Saka (menit ke-31).
Manchester City membalikkan keadaan lewat penalti Riyad Mahrez (57’) dan lesakan Rodri (90+3').
Dikutip BolaSport.com dari BBC, Guardiola mengatakan timnya dilanda kelelahan saat menghadapi Arsenal.
“Para pemain bermain agresif pada momen yang tepat, terutama setelah kartu kuning Gabriel Magalhaes. Hari ini Manchester City tidak siap karena kami kelelahan,” kata Guardiola.
“Desember bulan yang berat. Kami baru saja bertanding dua hari lalu. Hasil seri 1-1 sudah bagus, tetapi nyatanya kami menang.”
“Semoga pada pertandingan berikutnya melawan Arsenal, Manchester City punya energi yang lebih bagus dan tampil lebih prima,” ucap Guardiola menambahkan.
Baca Juga: Rekor Kemenangan Man City Terancam Usai, Arsenal Perkasa pada Paruh Pertama
Pep Guardiola pun menilai kemenangan di kandang Arsenal adalah hasil yang penting.
“Bisa menang di kandang Arsenal adalah hasil yang besar. Saya sudah berkali-kali bertemu Arsenal dan kami kesulitan," ujar Guardiola.
Baca Juga: Liga Inggris Belum Usai, Manchester United Masih Bisa Finis di 4 Besar
“Sekarang Arsenal punya momentum dan bisa kembali ke Arsenal yang dulu,” tutur Guardiola melanjutkan.
Kemenangan atas Arsenal membuat Manchester City semakin kokoh di puncak klasemen Liga Inggris musim 2021-2022.
Man City mengoleksi 53 poin sehingga unggul 11 angka atas Chelsea yang ada di peringkat kedua.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | BBC |
Komentar