BOLASPORT.COM - Valentino Rossi menceritakan kembali pasang surut selama menjalani kariernya di ajang MotoGP.
Musim 2021 menjadi musim terakhir dalam perjalanan karier seorang profesional Valentino Rossi di MotoGP.
Sejak muncul di kelas 125cc pada tahun 1996, Valentino Rossi tercatat berumur selama 26 musim.
Total sembilan gelar juara dunia berhasil ditorehkan Valentino Rossi di semua kelas balap dalam waktu yang cukup lama itu.
Baca Juga: Jadwal MotoGP 2022 - Debut Indonesia, Mandalika Jadi yang Pertama di Asia Tenggara
Pembalap berjuluk The Doctor sempat merasa dirinya tampil dominan karena lima musim beruntun mampu menjadi juara dunia.
Ya, Tidak ada pembalap yang mampu menandingi kecepatan Valentino Rossi di kelas tertinggi pada 2001 hingga 2005.
demikian, pria yang kini berusia 42 tahun itu mengalami masa sulit.
Valentino Rossi mengalami paceklik gelar juara dunia setidaknya selama dua musim dari 2006 sampai 2007.
Baca Juga: Dikawal Dani Pedrosa, Rookie MotoGP Antusias Ngegas pada Musim 2022
"Sejak 2001 sampai 2005 saya adalah pembalap terkuat," kata Valentino Rossi, dilansir dari Tuttomotoriweb.
"Tetapi kemudian saya melalui masa-masa yang sangat sulit."
"Saya pikir saya adalah pembalap terkuat saat itu, namun selama karier saya yang panjang, saya juga memiliki banyak momen sulit," imbuhnya.
Baca Juga: Harga Tiket MotoGP Indonesia Dirilis, Mulai 115 Ribu untuk Nonton Quartararo dkk di Lintasan
Karena dua tahun mengalami paceklik gelar, pria Italia tersebut sempat merasa kariernya di level atas telah usai.
Pandangan Valentino Rossi kala itu tidak terjadi, alih-alih tenggelam dia justru kembali menjadi raja pada musim 2008 dan 2009.
Usai meraih hasil jeblok, pada musim 2007, pemilik nomor 46 itu meminta keistimewaan kepada Yamaha untuk memakai ban merek lain.
Sekadar informasi, MotoGP 2007 belum memakai regulasi ban tunggal seperti saat ini.
Baca Juga: Sadari Kekurangan YZR-M1, Yamaha Siap Penuhi Keinginan Fabio Quartararo
Yamaha yang kala itu berkeja sama dengan Michelin diminta Valentino Rossi menyediakan merek Bridgestone hanya untuknya.
Pasukan Iwata tidak bisa dengan mudah menuruti permintaan Rossi karena terikat kontrak dengan Michelin.
Akhirnya permintaan itu baru dikabulkan saat masuk musim MotoGP 2008 dan hanya dia yang memakai ban merek tersebut.
"Biasanya setelah dua musim tanpa kemenangan luar biasa, sebuah karier di level yang tinggi akan berakhir," kata Valentino Rossi.
"Akan tetapi, setelah berganti ban ke Bridgestone saya kembali ke puncak."
"Saya bersaing dengan [Jorge] Lorenzo, [Casey] Stoner, dan [Dani] Pedrosa. Saya berhasil memenangkan gelar lagi," imbuhnya.
Baca Juga: Aprilia Miliki Jalan Panjang untuk Kurangi Defisit di MotoGP
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | tuttomotoriweb.it |
Komentar