BOLASPORT.COM – Legenda MotoGP, Valentino Rossi, ternyata tak bisa melupakan sosok pembalap jepang yang menjadi idolanya saat masih muda.
Peraih gelar juara dunia sembilan kali ini merasa terharu saat berbicara tentang Norifumi Abe atau Norick Abe.
Pembalap asal Jepang ini telah meninggal dunia pada 7 Oktober 2007 setelah mengalami kecelakaan lalu lintas saat sedang mengendarai motornya.
Abe meninggal dunia genap pada usia 32 tahun, satu bulan setelah hari ulang tahunnya.
Baca Juga: Tak Mau Didepak Honda, Rekan Marc Marquez Janji Beri Pembuktian pada MotoGP 2022
Sebelumnya, Abe dikenal sebagai pembalap yang tampil nyentrik dan memiliki gaya balap yang liar di MotoGP.
Abe memulai karier balapnya di GP 500 sebagai status wildcard pada tahun 1994, Abe eksis di dunia balap Grand Prix pada akhir tahun 1990-an.
Selain itu, Abe tercatat sebagai pembalap Jepang pertama yang memenangi GP 500 di tahun 1996 di Sirkuit Suzuka Jepang.
Saat itu usia Norick Abe masih sangat muda, namun Abe sangat berani bersaing di lintasan bersama legenda MotoGP lain seperti, Mike Doohan, Kevin Schwantz dan Max Biaggi.
Baca Juga: Patahkan Prediksi Pengamat, Marc Marquez Siapkan Diri Ngegas di MotoGP 2022
Valentino Rossi menekankan bahwa Norifumi "Norick" Abe pembalap Jepang yang tak kenal takut dan Abe merupakan tokoh yang penting baginya.
“Norifumi sangat penting bagi saya, karena ketika saya masih muda, saya bersemangat tentang pembalap Jepang,” kata Rossi seperti yang dilansir Bolasport.com dari Speedweek.com.
Rossi juga membagikan cerita bahwa Abe menjadi salah satu pembalap yang membuatnya ekstra termotivasi untuk menjadi pembalap.
Baca Juga: Hilangnya Status Konsesi Jadi Sebab KTM Memble pada MotoGP 2021
"Semangat dan gaya balap Abe ketika membalap di kelas GP500 dan bertarung dengan Mick Doohan serta Kevin Schwantz di usianya yang 17 tahun,” ujarnya.
“Sirkuit Suzuka 1994, bagiku adalah balapan yang tidak mungkin dilupakan. Sesuatu yang memberiku hasrat, ekstra motivasi untuk menjadikan aku sebagai pembalap," ujar Rossi.
Rossi muda menilai daya tariknya terhadap pembalap Jepang yang berkarir di ajang balap motor dunia.
Baca Juga: Maverick Vinales Bongkar Alasan Sesungguhnya Cabut dari Yamaha
"Di masa muda saya, saya tahu banyak pembalap Jepang, Bagiku, Abe sesuatu yang spesial, tandasnya.
“Saya memiliki beberapa teman yang sangat baik dari Jepang, saya bergaul dengan sangat baik dengan saudara-saudara Aoki (Nobuatsu, Haruchika dan Takuma, catatan),”.
Seperti diketahui, salah satu 'guru' Rossi ketika bertarung di kelas GP125 adalah Haruchika Aoki.
Sebelum munculnya julukan fenomenal seperti sekarang ini The Doctor untuk Valentino Rossi.
Baca Juga: Didatangi Arwah Marco Simoncelli, Pemuda Italia Sadar dari Koma
Nyatanya pembalap MotoGP Italia ini lebih dulu dikenal dengan panggilan Rossifumi yaitu gabungan dari Rossi dan Norifumi.
Hal ini, tak terlepas dari beberapa pembalap Jepang yang memberikan pengaruh besar pada awal karir Valentino Rossi di ajang World GP.
Setelah menyaksikan balapan Norick Abe pada debut 500cc pada 1994 di Sirkuit Suzuka, Jepang. Rossi langsung merasa kagum atas gaya balap Abe.
“Saya tergila-gila padanya. Saya masih ingat menonton balapan ini dan saat itu juga berpikir, Saya ingin menjadi pembalap GP,” terangnya.
Baca Juga: Sulit Tinggalkan MotoGP, Valentino Rossi Bangga Telah Ukir Cerita Manis
“Saya telah melihat balapan Abe mungkin 1000 kali. Dia sangat hebat,” kata Rossi.
“Ketika Norick meninggal dalam kecelakaan lalu lintas pada tahun 2007, itu sangat buruk. Itu sangat menyedihkan, karena dia juga orang yang sangat baik,” tutur Rossi.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Otorace.gridoto.com, Speedweek.com |
Komentar