Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Prediksi Jalannya Laga MMA antara CEO ONE Championship vs Bos UFC

By BolaSport - Sabtu, 8 Januari 2022 | 06:30 WIB
CEO ONE Championship, Chatri Sityodtong, dan Bos UFC, Dana White.
ONE CHAMPIONSHIP
CEO ONE Championship, Chatri Sityodtong, dan Bos UFC, Dana White.

BOLASPORT.COM - Laga mixed martial arts (MMA) antara para petarung profesional bukanlah sesuatu yang asing, tapi bagaimana jika yang bertanding adalah CEO dari masing-masing promotor?

Konsep unik ini tengah viral di media sosial setelah video latihan Chatri Sityodong, CEO dan Chairman dari ONE Championship, diunggah di Instagram dan Twitter.

Kolom takarir (caption) berisi pertanyaan “Siapa yang ingin menyaksikan Chatri vs Dana?”, merujuk pada Dana White, bos dari UFC.

Unggahan ini pun mengundang berbagai reaksi baik dari fans maupun atlet profesional.

Banyak komentar menyatakan jika laga ini akan menjadi kontes yang tak seimbang karena Chatri Sityodtong adalah pemilik sabuk cokelat Brazilian Jiu-Jitsu (BJJ) dan telah berlatih Muay Thai selama lebih dari 35 tahun.

Di lain pihak, Dana White lebih dikenal sebagai pebisnis.

Namun, bagaimana kira-kira jalannya laga jika pertarungan ini benar-benar terjadi?

Baca Juga: Chatri Sityodtong vs Dana White, Bos ONE Championship bakal Menang 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by ONE Championship (@onechampionship)

Duel Atas (Stand-up Game)

Karena Chatri Sityodtong telah berlatih Muay Thai selama lebih dari tiga dekade, maka kemampuan tendangan serta pukulannya bisa jadi sebuah senjata mengerikan.

Namun, bukan berarti Dana White tak punya pengalaman sama sekali.

White diketahui aktif berlatih tinju sejak usia remaja.

Saat berusia 17 tahun, dia mendalami olahraga yang juga dikenal dengan nama “sweet science” tersebut.

White bahkan juga mulai aktif melatih dalam boxercise, konsep yang menitikberatkan tinju sebagai metode berlatih dibandingkan berkompetisi.

Melihat fakta tersebut, maka pertukaran serangan dalam duel atas bisa sangat menarik.

Muay Thai bisa dibilang lebih agresif karena bisa memanfaatkan delapan anggota tubuh mulai dari kaki hingga sikut.

Oleh karenanya, disiplin ini disebut juga sebagai “seni delapan tungkai”.

Namun, praktisi tinju jelas memiliki pukulan baja yang tak kalah mengerikan karena itu memang senjata utama mereka.

Selain itu, pergerakan kaki (footwork) serta kepala (head movement) dalam menghindari serangan lawan juga jadi salah satu nilai lebih dari seorang petinju.

Kemampuan menghindari serangan bisa membuat frustrasi hingga akhirnya membuka celah dalam sistem pertahanan lawan.

Dalam area ini, menarik ditunggu aksi saling tukar serangan dan siapa yang bisa mendaratkan serangan lebih agresif.

Jika tidak, pemenangnya bisa saja ditentukan lewat satu pukulan keberuntungan (one lucky punch) yang bisa mengakhiri laga dalam sekejap.

Baca Juga: Misi Elipitua Siregar Balas Kekalahan 2 Jagoan Indonesia di ONE Championship

Duel Bawah (Ground Game)

Ketika berlangsung di bawah, maka jalannya laga mungkin akan lebih mudah ditebak.

Dengan berbekal ribuan jam berlatih di atas matras, Chatri Sityodtong tentu memiliki peluang besar mengakhiri laga lewat kuncian.

Bagaimanapun, ia adalah pemilik sabuk cokelat BJJ di bawah asuhan Renzo Gracie, praktisi legendaris yang berasal dari klan grappling termasyhur.

Secara teori, para pemilik sabuk cokelat BJJ bisa mematahkan anggota tubuh lawan hanya dalam hitungan detik.

Namun, logika matematika tidak selalu berlaku di arena laga.

Contohnya dalam ajang ONE Championship: Winter Warriors pada Desember lalu.

Stamp Fairtex, yang memiliki latar belakang dalam Muay Thai, bisa mengalahkan Ritu Phogat lewat kuncian armbar.

Hal ini sedikit sulit diterima logika karena area bawah seharusnya mutlak milik Ritu sebagai peraih medali emas dalam cabang olahraga gulat.

Namun, seperti yang banyak atlet bilang, apa pun bisa terjadi dalam sebuah pertarungan MMA.

Hal ini pun berlaku dalam duel Chatri Sityodtong vs Dana White.

Terlebih, sang bos UFC memiliki bobot badan yang lebih berat sehingga bisa jadi salah satu keuntungan.

Dengan pengalaman selama lebih dari dua dekade dalam mempromosikan laga MMA, Dana White tentu bukan sosok sembarangan.

Ia pasti sudah banyak belajar dari para petarung top yang berlaga di UFC.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Dwi Widijatmiko
Sumber : ONE Championship
REKOMENDASI HARI INI

Sempat Kewalahan Saat Latihan Fisik, Bek Timnas Indonesia Beberkan Pesan Shin Tae-yong

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136