BOLASPORT.COM - Petenis tunggal putra, Novak Djokovic, memenangi banding atas kasus penolakan visanya oleh badan imigrasi negara tersebut.
Dikutip dari Reuters, Hakim Anthony Kelly pada sidang yang berlangsung pada Senin (10/1/2022) menilai keputusan pemerintah menolak visa Novak Djokovic "tidak masuk akal".
Juru bicara kementerian imigrasi Australia, Alex Hawke, tidak menanggapi permintaan komentar terkait hasil persidangan Djokovic.
Masalah Djokovic di Australia sebelumnya telah menyita perhatian publik dunia.
Baca Juga: Novak Djokovic Masih Terlunta-lunta Jelang Australia Open 2022
Kasusnya menciptakan ketegangan politik antara Pemerintah Serbia dan Australia, serta memicu perdebatan sengit mengenai mandat vaksinasi nasional.
Kronologi permasalahan yang melibatkan Djokovic itu terjadi ketika dia memasuki Negeri Kangguru untuk tampil pada Australia Open 2022.
Penyelenggara turnamen memberi lampu hijau kepada petenis Serbia itu melalui pengecualian medis untuk bermain di turnamen tenis bergengsi itu.
Akan tetapi, pengecualian medis yang didapat Djokovic tidak diterima saat dia mendarat Melbourne pada Rabu (5/1/2022).
Baca Juga: Presiden Serbia Geram Djokovic Terancam Batal Ikut Australia Open 2022
Pengecualian medis yang didapat Djokovic untuk tidak melakukan vaksinasi sebagai prasyarat masuk ke Australia tidak diterima badan imigrasi.
Argumen Djokovic bahwa dia baru saja terpapar Covid-19 pada bulan lalu sehingga tidak bisa menerima vaksinasi juga ditolak.
Sempat ditahan di hotel khusus imigran dan pencari suaka, Djokovic akhirnya dibebaskan
Keputusan pengadilan membuka peluang Djokovic untuk tampil pada Australia Open 2022 yang dihelat pada 17-30 Januari.
Baca Juga: Idola Mike Tyson di Tenis, Bukan Roger Federer dan Rafael Nadal
Petenis nomor satu dunia itu mempunyai peluang untuk memenangi gelar grand slam ke-21.
Djokovic paling sering memenangi Australia Open. Dia meraih 9 trofi dari salah satu turnamen bertaraf Grand Slam tersebut.
Seandainya mampu menjadi juara, Djokovic melewati rekor gelar Grand Slam terbanyak yang dipegangnya bersama Roger Federer dan Rafael Nadal.
Saat ini, para petenis Big 3 tersebut sama-sama mempunyai gelar Grand Slam sebanyak 20 trofi.
Baca Juga: Novak Djokovic Ukir Rekor Istimewa Usai Juarai French Open 2021
Peluang Djokovic untuk memecahkan rekor Grand Slam makin terbuka setelah Roger Federer tidak ikut Australia Open 2022.
Sementara Rafael Nadal akan berpartisipasi pada turnamen bergengsi tersebut.
Djokovic telah buka suara untuk menanggapi hasil pengadilannya melalui Twitter.
Petenis 34 tahun itu akan fokus menghadapi Australia Open 2022 setelah masalah yang menghampiri berakhir.
"Saya senang dan bersyukur bahwa Hakim menganulir pembatalan visa saya. Terlepas dari semua yang terjadi, saya ingin tetap bertahan dan bersaing pada Australia Open," tulis Djokovic.
"Saya tetap fokus pada hal tersebut. Saya pergi ke sini untuk bermain di salah satu turnamen terpenting di depan para penggemar yang luar biasa."
"Untuk saat ini, saya tidak bisa mengatakan apapun kecuali terima kasih kepada semua karena telah berdiri bersama saya melalui semua ini dan mendorong saya tetap kuat," ucapnya lagi.
Baca Juga: Momen Keseruan Pelatih Timnas Vietnam Main Tenis Meja, Usai Hadapi Indonesia
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Kompas.com, reuters.com |
Komentar