BOLASPORT.COM - Gara-gara emosi dari sang ayah, Xavi Hernandez, yang kini menukangi Barcelona, nyaris bergabung dengan Real Madrid di masa lalu.
Xavi Hernandez bisa saja tidak menjadi legenda Barcelona seandainya saja menuruti hasrat sang ayah, Joquim, di masa lalu.
Pada waktu itu, ayah Xavi Hernandez, Joaquim tidak terima putranya hanya menjadi cadangan saat Barcelona menjamu Athletic Club.
Insiden tersebut terjadi pada 10 Januari 1999 di mana waktu itu Barcelona masih diasuh oleh Louis van Gaal.
Baca Juga: Piala Super Spanyol - Gerard Pique Sudah Tandai Dua Pemain Real Madrid
Louis van Gaal memutuskan untuk mencadangkan Xavi Hernandez dan lebih memilih Pep Guardiola sebagai starter.
Pada waktu itu Xavi masih berusia 18 tahun dan sedang dalam performa bagus.
Namun, keputusan yang dipilih oleh Van Gaal rupanya tidak diterima oleh ayah Xavi.
Ayah Xavi, Joaquim, sudah telanjur emosi dan sontak mengontak pencari bakat Real Madrid yang berada di Catalunya, Manuel Angel Romero.
Baca Juga: Steven Gerrard Masa Bodoh Kendati Disoraki Suporter Manchester United
"Mereka tidak tahu pemain apa yang mereka miliki, Xavi pemain seperti apa, sepertinya mereka hanya melihat Pep Guardiola. Besok kalau mau, ayo ke Madrid," kata Joquin kepada Manuel Angel Romero.
Romero, yang pernah menjadi pemandu bakat Real Madrid, mengingat kata-kata Joaquin dengan sangat serius.
Romero lantas melakukan kontak dengan Paco Jimenez, yang menjadi tangan kanan Vicente del Bosque, untuk memberitahu Real Madrid.
"Apakah Anda mendengar? Beritahu klub (Real Madrid)," ucap Romero, dikutip BolaSport.com dari Marca.
Baca Juga: Dua Pemain Tampil Keren, Salah Satunya Dijagokan Ralf Rangnick Jadi Kapten Man United
"Dia menatap saya dengan serius dan berkata bahwa apa yang saya inginkan dan itu bisa mendatangkan masalah," ujar Romero.
Di sisi lain, Xavi masuk dari bangku cadangan dengan waktu setengah jam tersisa.
Barcelona sendiri memastikan kemenangan 4-2 atas Athletic Club.
Apa yang diinginkan Xavi dan keluarganya adalah sukses di Camp Nou dan insiden itu dengan cepat dilupakan.
Baca Juga: Ralf Rangnick Sebut Manchester United Sudah Belajar dari Kekalahan di Liga Inggris
Meski begitu, Romero sendiri sempat berhasrat untuk merekrut Xavi muda untuk El Real.
"Tentu saja, saya akan merekrut Xavi," ucap Romero.
"Saya berada di CE Mercantil dan saya ingin mengontraknya ketika dia masih sangat muda. Ayahnya adalah koordinator Terrassa.
"Kami berada di kategori yang sama. Xavi lebih kecil, tetapi dia sudah bermain dengan Alevin A."
"Saya berbicara dengan ayahnya dan kami berbicara tentang cara mendapatkan anak itu untuk pergi dari Terrassa ke Sabadell," tutur Romero menambahkan.
Baca Juga: 3 Hal yang Akan Terjadi jika Mesut Oezil Main di Indonesia
Xavi lantas menjadi pemain Barcelona yang paling banyak tampil, setelah bermain 767 kali untuk raksasa Catalunya sampai rekornya dipecahkan oleh Lionel Messi musim lalu.
Eks gelandang timnas Spanyol tersebut juga merupakan salah satu pesepakbola paling berprestasi sepanjang masa.
Itu dibuktikan dengan koleksi delapan gelar Liga Spanyol, empat gelar Liga Champions, dan dua trofi Piala Eropa dan satu Piala Dunia sepanjang kariernya.
Saat ini, Xavi didapuk sebagai pelatih Barcelona dan berusaha membawa klub kembali ke performa terbaiknya.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Transfermarkt.com, Marca |
Komentar