BOLASPORT.COM - Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna meresmikan pelatnas Wilayah (Pelatwil) Barat di Medan, Sumatera Utara, Selasa (11/1/2022) sore. Dari Pelatwil ini diharapkan makin mengakselerasi lahirnya bibit pemain potensial dari Pulau Sumatera.
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti di Gedung PBSI Sumut, Jalan Gedung PBSI, Percut Sei Tuan, Medan. Selain Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.
Hadir pula Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta, Wakil Ketua II Eduart Wolok, dan Ketua Umum Pengprov PBSI Sumut Suripno Ngadimin.
Baca Juga: Jadwal India Open 2022 - Tommy Sugiarto Hadapi Wakil Malaysia
"Hari ini adalah kesempatan kami untuk melakukan official announcement bahwa Pengprov PBSI Sumut akan mendapatkan sebuah kehormatan menjadi Pelatnas Wilayah bagian barat Indonesia," kata Agung dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.
"PBSI merencanakan setidak-tidaknya akan memiliki tiga pelatwil, untuk Indonesia barat, tengah, dan timur. Semua ini kelak bisa kita sebut dengan nama pelatnas desentralisasi," ucap Agung.
"Ini merupakan ide yang sudah 12 tahun, tetapi terkendala berkali-kali. Sekarang dengan persiapan yang cukup memadai, kami beranikan diri. Terima kasih kepada Pengprov PBSI Sumut dan juga Gubernur Sumut."
"Jadi kita punya pelatnas yang akan melakukan pembinaan dan pengembangan untuk atlet-atlet senior dan kemudian akan kita perluas ini sebagai bagian dari pelatnas junior untuk wilayah Indonesia barat," tutur Agung.
Pengprov PBSI Sumut memang sangat siap menjadi tempat Pelatwil bagian barat. Untuk mewujudkannya, mereka merenovasi total gedung bulutangkis dan membangun asrama atlet.
Nilai positif inilah yang akhirnya membuat PBSI mantap memilih Sumut untuk mengemban misi berat ini.
"Kami tahu betul Indonesia memiliki potensi talenta-talenta terbaik dan sudah tidak mungkin semuanya disentralisasi ke pusat," ujar Agung.
Baca Juga: India Open 2022 - Ahsan/Hendra Tingkatkan Fokus Setelah Lolos ke 16 Besar
"Namun sebagaimana juga desentralisasi, dibutuhkan kemampuan dan kemampuan itu harus ditunjukan terlebih dahulu. Dan hari ini Pengprov PBSI Sumut sudah menunjukkannya," ucap Agung.
"Oleh karena itu, mereka kami percaya untuk mengolah atlet-atlet yang ada di Indonesia bagian barat ini. Semoga kita dapat menghasilkan atlet-atlet terbaik untuk membawa marwah PBSI. Paling tidak, ada satu olahraga yang bisa kita banggakan, yaitu bulutangkis," tuturnya.
Agung sangat berharap program ini dapat berjalan secara optimal dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah.
"Nanti secara khusus akan kami siapkan regulasi terkait hal-hal apa yang akan dilakukan dalam Pelatwil ini," kata Agung.
"Kami juga berharap dukungan dari semua pihak, khususnya pemerintah daerah agar penunjukkan Pelatwil ini dapat betul-betul memberikan hasil optimal, bukan hanya untuk Sumut tapi juga untuk Indonesia secara keseluruhan," ucap Agung.
Baca Juga: Rekap India Open 2022 - Ahsan/Hendra Melenggang, Juara Dunia Tunggal Putra Dipaksa Kerja Keras
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengucapkan terima kasih kepada PP PBSI yang mempercayakan Sumatera Utara sebagai tuan rumah Pelatwil bagian barat.
"Saya berterima kasih karena dipercaya PP PBSI untuk menjadi Pelatwil bagian barat Indonesia. Kita akan memberikan yang terbaik," ucap Edy.
Sementara itu, Ketua Umum Pengprov PBSI Sumut Suripno Ngadimin tidak bisa menyembunyikan rasa bahagia atas penunjukkan ini. Ia pun bertekad untuk mencetak atlet-atlet andal dari Sumatera.
"Saya bangga dengan penunjukkan ini. Terima kasih kepada PP PBSI. Ini merupakan kesempatan kita untuk mencetak dan membesarkan atlet-atlet dari Sumatera," aku Suripno.
"Apalagi, ditambah penambahan lahan sekitar 2 hektar dari Gubernur di sebelah gedung kami. Kemarin saya sudah tinjau, sebanyak 8-9 lapangan bisa itu kita bangun," kata Suripno.
"Ini merupakan mimpi saya selama 40 tahun di bulut angkis. Terobosan yang dilakukan Pak Agung ini saya rasa berhasil. Dengan penunjukkan ini, saya yakin atlet-atlet Sumatera nanti bisa lebih bersaing lagi," tutur Suripno.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Badminton Indonesia.org |
Komentar