Wakil presiden LFF, Khampheng Vongkhanti menyebut match-fixing telah merusak reputasi negara.
"Federasi secara konsisten mendidik atlet kami untuk disiplin terutama sebelum memulai kompetisi internasional," ujar Khampheng Vongkhanti.
"Tetapi jelas, para pemain ini tidak mengindahkan saran kami."
"Mereka memilih kepentingan pribadi mereka daripada kepentingan negara."
"Tindakan mereka telah merusak reputasi diri sendiri dan negara," tambahnya.
Dugaan match-fixing terakhir mengiringi pnampilan Laos di Piala AFF 2020, terlebih saat melawan Malaysia dan Timnas Indonesia pada laga penyisihan grup B.
Akun Twitter Oriental Gambler meminta panitia Piala AFF 2020 untuk menyelidiki pertandingan Laos yang kalah telak dari Malaysia karena diduga kuat hasil pengaturan pertandingan.
Sedangkan akun Twitter @RabonaMike memberikan indikasi terjadinya match-fixing di laga Laos versus Timnas Indonesia di Piala AFF 2020.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | ballthai.com |
Komentar