BOLASPORT.COM - Manchester United seperti hanya mendapat jatah sisa-sisa dari rival sekota mereka sendiri, Manchester City, jika dilihat dari harta dan tahta.
Soal tahta, Manchester City jelas lebih superior dari Manchester United dalam beberapa tahun terakhir.
Selama empat musim beruntun, Man United harus rela puasa gelar dan membiarkan kabinet trofi mereka kosong.
Sebaliknya, Man City mampu meraih hingga enam gelar dalam kurun waktu yang sama.
Ada tambahan dua gelar kasta tertinggi Liga Inggris, satu Piala FA, dan tiga Piala Liga Inggris yang diraih Man City dalam empat tahun terakhir.
Baca Juga: Kenang Era Solskjaer di Man United, Ronaldo Tolak Sebut Nama Rangnick
Khusus untuk prestasi sepanjang musim 2021-2022, kedua tim pun menunjukkan perbedaan yang signifikan.
Klub Manchester Biru nyaman berada di puncak klasemen sementara kasta tertinggi Liga Inggris musim ini.
Tim asuhan Pep Guardiola tersebut mampu mengumpulkan 53 poin dari 21 laga sejauh ini.
Catatan tersebut semakin bombastis jika melihat fakta bahwa Man City saat ini unggul 10 poin atas Chelsea yang menempati peringkat kedua.
Baca Juga: Semifinal Piala Liga Inggris, Liverpool vs Arsenal: Pilih Derbi London atau Derbi Jerman di Final?
Sementara jarak Man United dengan sang rival sekota justru semakin jauh saat ini.
Manchester Merah ada di peringkat ke-7 dengan 31 poin dari 19 laga.
Keunggulan Man City atas sang rival sekota kini juga menyangkut harta yang dikumpulkan sepanjang musim 2020-2021.
Dilansir BolaSport.com dari KPMG, Man City mampu mengumpulkan pendapatan hingga 538 juta pounds (sekitar Rp10,3 triliun) sepanjang musim lalu.
Baca Juga: Carlo Ancelotti Akui Mengalahkan Barcelona Sangat Sulit dan Melelahkan
Jumlah tersebut lebih banyak 17 persen dari yang didapat Man City pada musim sebelumnya.
Sementara Man United hanya meraup pendapatan sebesar 465 juta pounds (sekitar Rp9,13 triliun) di waktu yang sama.
Dalam beberapa musim terakhir, pendapatan Man United secara domestik memang menurun drastis.
Beberapa suporter bahkan membatalkan tiket musiman mereka untuk klub berjuluk Setan Merah tersebut.
Baca Juga: Ronaldo Sebut Bocah-bocah di Man United Sekarang Malas Belajar
Kondisi Setan Merah yang nirgelar dalam empat musim terakhir ikut memengaruhi tingkat loyalitas para penggemar.
Status mereka sebagai klub terbesar di Manchester pun terancam oleh sang rival sekota yang selalu menampilkan performa kuat setiap tahunnya.
Sejak kepemilikan Man City diambil alih oleh Sheikh Mansour pada 2008, klub tersebut memang terus menanjak.
Baca Juga: Emosian, Bruno Fernandes Dianggap Bahayakan Anak Muda Man United
Gelar demi gelar rutin didatangkan ke Stadion Etihad pada setiap musimnya.
Kini Man City sudah masuk ke dalam golongan elite yang menjadi langganan juara Liga Inggris.
Sementara sang rival sekota masih mencoba bangkit dan mencari strategi yang tepat setelah pelatih legendaris mereka, Sir Alex Ferguson, pensiun pada akhir musim 2012-2013.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | KPMG.com |
Komentar