BOLASPORT.COM - Liga 1 seri keempat musim ini masih penuh sorotan, kali ini sorotan kembali ke beberapa keputusan wasit hingga jersey tim.
Liga 1 seri keempat musim ini kembali menjadi sorotan, pasalnya ada beberapa keputusan wasit yang bermasalah.
Di pekan ke-20 ada tiga laga dimana wasit dijadikan kambing hitam dalam pertandingan Liga 1 musim ini.
Meski menurut ketua PSSI, Mochamad Iriawan di Podcast Deddy Corbuzier berstatement bahwa gaji wasit sudah di atas standar yang ditentukan AFC.
"Kalau wasit digaji oleh kami, atur PSSI, dulu 3,5 juta, sekarang 10 juta. Di ASEAN paling tinggi, dengan harapan wasit lebih tegas, berintegrasi,"
Namun, gaji tersebut sama sekali belum setara dengan kinerja yang disajikan di pekan ke-20 Liga 1 musim ini.
Pertama, ada di pertandingan Borneo FC lawan Persib Bandung pada Selasa (19/1/2022).
Baca Juga: Pembelaan Aji Santoso Ihwal Arsenio Vapoort yang Masih Mandul
Keputusan aneh pertama ada di keputusan offside di belakang tengah lapangan yang menimpa Striker Persib, David Da Silva.
Jelas sekali bahwa seharusnya keputusan itu bukanlah sebuah offside menurut LOTG (Law Of The Game).
Karena menurut Law Of The Game, keputusan offside dimulai sejak pemain ada di depan garis lapangan diantara dua pemain terakhir lawan.
wasit konsol pic.twitter.com/J0LDD0law1
— stadionsiliwangi.com (@stdsiliwangi) January 18, 2022
Keputusan kedua yang jadi sorotan adalah tindakan tak terpuji Rifad Marassambessy dengan menendang paha Ardi Idrus di akhir-akhir babak kedua.
Wasit sama sekali tidak memberi kartu, yang seharusnya jadi kartu merah untuk Rifad Marassambessy itu, karena melakukan Professional Foul.
View this post on Instagram
Di sisi lain, ada keputusan yang jadi sorotan adalah tindakan gelandang Bhayangkara FC, Wahyu Subo Seto di laga melawan Persebaya Surabaya pada hari yang sama dengan laga Persib dan Borneo.
Saat itu, Wahyu Subo memukul Ricky Kambuaya yang telah menerima kartu kuning kedua setelah melakukan pelanggaran terhadap Awan Seto Rahardjo.
Seharusnya Wahyu Subo Seto mendapat kartu dari tindakan tak terpujinya itu.
Nitip nyimpen yo @Twitter . Suwon. pic.twitter.com/unmcXCVxBY
— #AyoPiknik ???? (@bonekcasuals) January 18, 2022
Kasus yang paling fatal tentu saja kasus seragam pertandingan Liga 1 antara PSM Makassar melawan Persik Kediri di hari Selasa (19/1/2022).
Saat itu, PSM dan Persik menggunakan seragam yang sama-sama gelap, sehingga menyulitkan mata penonton televisi untuk membedakannya.
Seharusnya seragam kedua tim harus kontras agar memudahkan komentator dan pemirsa di Televisi untuk membedakan mereka di pertandingan.
Dalam Pasal 45 Regulasi Kompetisi Liga 1 2021/22 sudah ditentukan terkait masalah ini.
a. Tim A akan mendapatkan prioritas mengenakan seragam utama;
b. Tim B akan mengenakan seragam utama jika warnanya kontras dengan seragam utama Tim A;
c. Tim B akan mengenakan warna seragam kedua jika warna seragam utama Tim B clash/tidak kontras dengan seragam utama Tim A;
d. Tim B akan mengenakan kombinasi dari seragam utama dan kedua jika diperlukan;
e. Tim A dan Tim B mengenakan kombinasi seragam utama dan kedua jika seragam utama dan kedua tim B clash dengan Seragam utama Tim A.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Twitter, Pengamatsepakbola, Deddy Corbuzier Podcast, Liga Indonesia Baru |
Komentar