BOLASPORT.COM - Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, mengungkapkan rasa kecewanya usai The Gunners gagal ke final Piala Liga Inggris.
Arsenal menyambut Liverpool di Emirates Stadium pada laga leg kedua semifinal Piala Liga Inggris (Carabao Cup) 2021-2022, Kamis (20/1/2022) atau Jumat dini hari WIB.
Pada pertemuan pertama semifinal Piala Liga Inggris, Arsenal dan Liverpool harus puas bermain imbang 0-0 di Stadion Anfield.
Namun, pada pertandingan leg kedua yang berlangsung di Emirates Stadium, The Reds memastikan diri lolos ke final Carabao Cup setelah berhasil menaklukkan Arsenal dengan skor 2-0.
Liverpool membuka skor pada babak pertama, tepatnya menit ke-19, melalui lesakan Diogo Jota.
Baca Juga: Gugur dari Copa del Rey Plus 2 Wonderkid Cedera, Nasib Barcelona Bak Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
Pada babak kedua, menit ke-77, Liverpool mampu menggandakan keunggulan, lagi-lagi melalui aksi Diogo Jota.
Menurut data statistik dari Whoscored, Liverpool memang tampil mendominasi jalannya laga dengan penguasaan bola mencapai 53,9 persen.
Dari segi peluang, Liverpool menciptakan total 11 percobaan dengan 3 tembakan tepat sasaran ke gawang Arsenal.
Sementara itu, Arsenal mencatatkan 7 kesempatan dengan 2 tendangan mengarah ke gawang Liverpool.
Hasil ini membuat Liverpool menang 2-0 secara agregat.
Liverpool pun bakal menantang Chelsea di partai final yang berlangsung di Stadion Wembley.
Baca Juga: Barcelona Tersingkir dari Copa del Rey, Xavi Alihkan Fokus ke Liga Spanyol dan Liga Europa
Selepas laga, Mikel Arteta tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya.
Arteta merasa The Gunners seharusnya mampu mengalahkan Liverpool.
"Sangat mengecewakan karena ketika Anda memiliki final di sana Anda memiliki tingkat kegembiraan dan kami sangat menantikannya," kata Arteta seperti dikutip BolaSport.com dari Football London.
"Kami melakukan semua yang kami bisa untuk menempatkan tim yang kompetitif di luar sana dan saya pikir kami memiliki momen melawan tim papan atas," tuturnya menambahkan.
| Editor | : | Ade Jayadireja |
| Sumber | : | Football London |
Komentar