BOLASPORT.COM - Rumah Dusan Vlahovic mulai dijaga oleh polisi setelah mendapat ancaman keras dari ultras Fiorentina.
Penyerang Fiorentina, Dusan Vlahovic, akhirnya telah menentukan masa depannya.
Setelah melalui berbagai drama sejak musim panas lalu, Dusan Vlahovic memutuskan untuk bergabung dengan Juventus.
Meski belum secara resmi, penyerang asal Serbia itu dikabarkan sudah mencapai kesepakatan verbal dengan Juventus.
Dewan Juventus juga akan segera melakukan negosiasi dengan pihak Dusan Vlahovic soal rincian kontrak.
Baca Juga: Duo Bek Veteran Juventus Kaget Ronaldo Bersikap Normal Tak Seperti Alien
Kepindahan Vlahovic ini menjadi kali kedua bagi Fiorentina kehilangan pemain bintangnya.
Sebelumnya, Juventus juga berhasil merebut Federico Chiesa dari Fiorentina.
Akan tetapi, kepergian Vlahovic kali ini nampaknya tidak berlangsung dengan lancar.
Hal itu dikarenakan Vlahovic sempat mendapatkan ancaman keras dari ultras atau para pendukung garis keras Fiorentina.
Diberitakan BolaSport.com sebelumnya, para pendukung Fiorentina itu mulai menebar ancaman kepada Vlahovic.
Baca Juga: Agen Sebut Tak Ada Jalan bagi Alvaro Morata untuk Pindah ke Barcelona
Markas Fiorentina, Stadion Artemio Franchi, mulai dpenuhi oleh spanduk-spanduk ancaman dari para suporter.
Bahkan, kata-kata kasar bernada rasis juga tertulis dalam spanduk tersebut.
"Penjaga Anda tidak akan menyelamatkan hidup Anda. Gipsi, ini sudah berakhir untukmu!" bunyi salah satu dari spanduk yang ada di Artemio Franchi.
Ungkapan kasar itu pun diyakini merupakan bentuk ancaman serius bagi keselamatan Vlahovic.
Kondisi itu membuat pihak kepolisian setempat mulai melakukan penjagaan di rumah penyerang berusia 21 tahun itu.
Baca Juga: Dekat dengan Juventus, Vlahovic Mulai Diancam Suporter Fiorentina
Menurut laporan media Italia, La Repubblica, yang dilansir BolaSport.com, kepolisian melakukan 'pengawasan dinamis' dengan mengirim mobil patroli berulang kali untuk mengawasi situasi.
Kemarahan para pendukung Fiorentina itu memang bisa dimengerti mengingat rivalitas klub kesayangan mereka dengan Juventus.
Puncak dari rivalitas kedua tim terjadi pada musim 1981-1982 saat keduanya bersaing memperebutkan scudetto.
Keduanya bersaing sengit dan bahkan penentuan juara liga harus dilalui hingga hari terakhir kompetisi.
Fiorentina, yang pada laga terakhir bermain melawan Cagliari, hanya mampu meraih hasil imbang 0-0.
Baca Juga: Juventus Pernah Dibantai Chelsea, Bonucci Soroti Perbedaan Liga Italia dan Liga Inggris
Sementara itu, Juventus, yang berhadapan dengan Catanzaro, berhasil menang berkat gol penalti Liam Brady.
Tak hanya itu, momen kepindahan Roberto Baggio dari Fiorentina ke Juventus pada 1990 juga menambah panas rivalitas kedua tim.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | La Repubblica |
Komentar