BOLASPORT.COM - Carlos Fortes memang seorang pendatang baru, namun dia mampu beradaptasi dengan kerasnya Liga Indonesia sebagai salah satu kandidat top scorer musim ini.
Sosok Carlos Fortes sebagai seorang striker Arema FC cukup mudah dikenali melalui rambutnya yang panjang sampai bagian punggung.
Potongan rambut Carlos Fortes benar-benar unik. Rambutnya panjang sehingga sering disamakan dengan seorang pemain gendang dangdut kondang Indonesia, Cak Sodiq.
Rambutnya yang panjang sempat jadi viral di media sosial saat ditarik oleh pemain belakang Persik, Arthur Felix, pada 19 November 2021.
Lupakan soal rambutnya, keberadaan Carlos Fortes jadi bagian penting dari taktik pragmatis Arema FC musim ini.
Arema FC di bawah Eduardo Almeida boleh saja tampil membosankan demi mengamankan kemenangan dan tak ragu untuk "memarkir bus" agar tidak kebobolan.
Baca Juga: Diwarnai Blunder Gianluca Pandeynuwu, Bali United Menang 2-1 atas Borneo FC
Namun, bisa dipastikan sebelum pertahanan berlapis dipasang, penyerang asal Portugal itu bisa mencetak gol sebelum Arema menurunkan tempo pertandingan guna memperkuat pertahanan.
Sering sekali gol darinya merupakan penentu kemenangan yang memastikan 3 poin untuk Arema FC.
Terkadang, Fortes mencetak gol dengan cara yang sangat sulit dilakukan pemain pada umumnya.
Baca Juga: 3 Pemain Persebaya Positif COVID-19 Jelang Lawan PSS Sleman
Mantan striker Timnas Portugal U-20 itu mencetak gol melalui sepakan jarak jauh yang susah dijangkau penjaga gawang, seperti gol kemenangan melawan Persija Jakarta atau tendangan bebas saat menghadapi Borneo FC dan Persipura Jayapura.
Kontribusinya mengesankan untuk Arema musim ini dengan 11 gol dan 1 assists jadi bukti sahihnya.
Sebanyak 12 kali keterlibatannya dalam gol Arema FC menyumbang lebih dari 30 persen gol Singo Edan musim ini.
Baca Juga: Gelaran Liga 1 Dihantam Kasus COVID-19, PT LIB Kirim Peringatan ke Klub
Untuk 11 gol yang diciptakan, Fortes cukup melepaskan 41 kali tendangan, yang artinya conversion rate striker asal Portugal ada di angka 27 persen.
Tubuhnya yang tinggi dan atletis membantunya pula dalam menahan bola saat tim membutuhkan dia melakukan build up serangan.
Kontribusi pentingnya berhasil membawa Arema FC ke posisi pertama klasemen Liga 1.
Baca Juga: Kasus COVID-19 di Liga 1 Merebak, PT LIB: Pertandingan Masih Sesuai Jadwal
Jika gol Carlos Fortes dihilangkan musim ini, maka Arema FC bakal kehilangan poin dalam 6 laga dan 12 poin melayang.
Artinya, tanpa gol Carlos Fortes, Arema FC harus puas duduk di posisi keenam Liga 1 musim ini dengan poin sama dengan Persija Jakarta.
Fortes sudah membuktikan diri sebagai salah satu pendatang baru terbaik di Liga 1 musim ini di tengah-tengah maraknya kasus perpindahan pemain asing di pertengahan musim karena gagal memenuhi ekspektasi dari klub yang dibelanya.
Baca Juga: Sudah 4 Klub Miliki Kasus COVID-19 Selama Liga 1 Seri Bali
Liga Indonesia benar-benar merupakan rimba raya bagi para legiun asing baru, tak terkecuali dirinya.
Tak peduli pernah bekerja bersama pelatih top dunia atau pernah mengecap penampilan timnas senior di negara besar di dunia sepak bola, jika tidak membawa hasil positif untuk klub, manajemen siap memaksa pemain untuk berjalan ke pintu keluar.
Sudah ada belasan pemain asing yang keluar dari tim yang dibelanya atau kasus pemecatan pelatih asing dari klub.
Keberhasilan Carlos Fortes menaklukkan rimba raya Liga Indonesia seharusnya patut disempurnakan oleh seluruh anggota timnya, yaitu dengan meraih gelar juara Liga 1 musim ini.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Liga Indonesia Baru |
Komentar