BOLASPORT.COM - PSSI dan PT. LIB masih belum bisa bersinergi untuk menyusun jadwal Liga Indonesia yang professional dan tidak merugikan tim peserta.
Liga 1 seri keempat meninggalkan sejumlah noda hitam bagi publik sepakbola Indonesia, salah satunya di aspek penyusunan jadwal pertandingan.
Jadwal pertandingan Liga 1 di Bali punya tiga masalah utama yang harus diselesaikan oleh PSSI dan PT. LIB sebagai regulator, yaitu jarak antar laga, jadwal terlalu malam, dan tabrakan dengan jadwal Tim Nasional.
Salah satu contoh korban dari kealpaan PT. LIB menyusun jadwal di seri keempat adalah Persija Jakarta.
Persija Jakarta harus melakoni jarak antar pertandingan yang amat mepet.
Salah satu contohnya di pekan ke-21 kontra Persita Tangerang dilaksanakan pada Rabu, (26/1/2022).
Kemudian, Persija Jakarta langsung bertanding lawan Persiraja Banda Aceh pada hari ini, (30/1/2022).
Baca Juga: Menunggu 9 Pemain Timnas Indonesia yang Belum Dimainkan Shin Tae-yong di Laga Lawan Timor Leste
Artinya Persija melakoni dua pertandingan hanya dalam empat hari dan sudah dua kali ini terjadi.
Tak hanya soal jarak antar seri, tim-tim besar Liga 1 seperti Persebaya Surabaya, Arema FC, Persija Jakarta, dan Persib Bandung adalah tim yang paling sering mendapatkan jadwal jam 21.45 WITA (20.45 WIB).
Jadwal yang terlalu malam memicu terganggunya fungsi motorik saat bertanding dan jadwal istirahat masing-masing pemain.
"Waduh, itu susah tidur. Bisa (tidur baru) pukul 3, terkadang bisa setelah subuhan," kata winger Bhayangkara FC, Andik Vermansah, soal pengalamannya melakoni pertandingan dengan kick-off pukul 20.45 WIB atau 21.45 WITA, dilansir Bolasport.com dari Kompas.com.
Masalah yang paling kentara adalah tubrukan antara jadwal Timnas Indonesia di FIFA International Match Day dengan Liga 1 seri keempat.
Salah satu contohnya adalah pertandingan Liga 1 antara Persija Jakarta melawan Persiraja Banda Aceh digelar dihari yang sama dengan partai Indonesia lawan Timor Leste.
Bentrok antara FIFA Match Day dengan Liga 1 jelas mempengaruhi kekuatan tim-tim Liga 1.
Peserta Liga 1 tidak bisa menurunkan kekuatan terbaiknya akibat panggilan timnas Indonesia.
Baca Juga: Bentrok Jadwal Liga1 dan Timnas Indonesia, Pelatih Persija: Tidak Masalah
Salah satu korban dari kebijakan tersebut ialah Persebaya Surabaya yang kehilangan lima pemainnya yang membela Timnas.
Belum lagi, mereka harus kehilangan tiga pemainnya akibat Covid-19, sehingga mereka masih melakoni laga lawan PSS Sleman dengan kekuatan yang sangat terbatas.
Persebaya Surabaya juga bakal kehilangan enam pemainnya yang bakal membela Tim Nasional Indonesia U-23 pada 14 Februari mendatang.
Kehilangan tersebut jelas mempengaruhi kekuatan tim yang sedang ngotot bersaing memperebutkan gelar juara Liga 1 musim ini.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar