BOLASPORT.COM - Sepak bola Inggris darurat kekerasan terhadap perempuan setelah tiga pemain bintang menjadi tersangka.
Nama sepak bola Inggris kembali tercoreng setelah penyerang muda Manchester United, Mason Greenwood, ditangkap oleh polisi.
Mason Greenwood menjalani pemeriksaan polisi setelah diketahui melakukan kekerasan terhadap kekasihnya, Harriet Robson.
Aksi kriminal Mason Greenwood itu terungkap setelah muncul video yang menunjukkan luka di bibir Harriet Robson pada instagram story miliknya.
Tak hanya foto dan video yang menggambarkan luka-luka, Robson juga mengunggah rekaman suara yang diduga berasal dari percakapan dirinya dengan Greenwood.
Baca Juga: Ada Pesan dari Inter Milan Usai Christian Eriksen Resmi Gabung Brentford
Dalam rekaman suara itu, Greenwood terdengar memaksa Robson untuk melakukan hubungan seksual.
Namun, Robson menolak ajakan Greenwood dan mendapatkan tindak kekerasan dari penyerang Manchester United itu.
Greenwood akhirnya ditangkap atas tindak kekerasan dan pemerkosaan terhadap Robson.
Setelah kasus itu mencuat ke publik, Manchester United memutuskan untuk membekukan status Greenwood dari skuad Setan Merah untuk sementara waktu.
Tak hanya itu, rekan satu tim Greenwood juga memilih untuk berhenti mengikuti akun media sosialnya.
Baca Juga: Malangnya Nasib Tottenham Hotspur, Ditolak Pemain Divisi 7 Liga Inggris
Nike, yang merupakan sponsor Greenwood, juga ikut memutus hubungan bisnis dengan penyerang berusia 20 tahun itu.
Kasus kekerasan terhadap perempuan di sepak bola Inggris sebenarnya tidak hanya hanya terjadi sekali ini.
Sebelumnya, bek kiri Manchester City, Benjamin Mendy, sudah lebih dulu ditangkap oleh polisi.
Mendy ditahan sejak Agustus 2021 lalu atas tuduhan tujuh kasus pemerkosaan dan kekerasan seksual terhadap lima wanita.
Tindakan kriminal Mendy dilakukan dalam kurun waktu antara Oktober 2020 dan Agustus 2021.
Baca Juga: Kejayaan Manchester United Hilang Sejak David Moyes Ditunjuk Jadi Pelatih
Selain Mendy, ada juga nama eks kapten Manchester United, Ryan Giggs.
Ryan Giggs ditangkap pada November 2020 setelah melakukan kekerasan terhadap pasangannya dan saudara perempuannya.
Akibat ulahnya itu, Giggs dicopot dari jabatannya sebagai pelatih timnas Wales.
Gelandang serang Everton, Gylfi Sigurdsson, juga ditangkap karena kasus serupa.
Sigurdsson diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak dan diskors oleh Everton.
Baca Juga: Ingin Menangi Ballon d'Or, Allan Saint-Maximin Akui Bisa Tinggalkan Klub Tajir Liga Inggris
Kekerasan terhadap perempuan pun tidak hanya berhenti pada level pemain saja.
Para suporter di Inggris rupanya juga dikenal sering melakukan kekerasan terhadap perempuan, terutama pasangannya di rumah.
Menurut studi yang dilakukan oleh University of Lancaster pada 2013 yang dikutip BolaSport.com via Marca, kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Inggris meningkat 26 persen jika timnas Inggris menang atau seri dalam sebuah pertandingan.
Sementara jika timnas Inggris kalah, kasus KDRT akan meningkat sebanyak 38 persen.
Pusat Penanganan Kekerasan dalam Rumah Tangga Nasional Inggris (The National Centre for Domestic Violence) mengira angka tersebut bisa dibilang belum menggambarkan kondisi sebenarnya.
Baca Juga: Tolak Everton, Wayne Rooney Masih Terbuka Tangani Klub Liga Inggris
Otoritas di Inggris itu menyebut kalau kasus yang terungkap merupakan fenomena gunung es yang hanya terlihat puncaknya.
Yang paling terbaru, kasus kekerasan terhadap perempuan sempat meningkat saat timnas Inggris kalah dari timnas Italia pada babak final EURO 2020.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Marca |
Komentar