BOLASPORT.COM - Persija Jakarta kembali menekankan edukasi kepada seluruh pemain tentang cara mencegah penyebaran Covid-19.
Persija Jakarta merupakan salah satu dari 13 klub yang terdampak infeksi Covid-19.
Persija tidak bisa dibela Riko Simanjuntak dan Maman Abdurrahman akibat infeksi Covid-19 dan harus menjalani karantina mandiri.
Terkini, ada 68 kasus positif Covid-19 di lingkungan Liga 1 musim ini dalam seminggu terakhir.
Untuk itu, Dokter tim Persija Jakarta, Donny Kurniawan pun angkat suara terkait strategi pencegahan Covid-19 dalam timnya.
Baginya merebaknya kasus Covid-19 di Liga 1 bukan disebabkan lokasi kompetisi diselenggarakan, maksudnya adalah Provinsi Bali.
Baca Juga: Aji Santoso Minta Laga Antara Persebaya Lawan Persipura Ditunda
Hal itu dikarenakan kasus harian di Bali saat tim-tim Liga 1 datang pertama kali masih sangat sedikit per harinya.
"Soal sebaran kasus Covid-19 di liga 1, jangan cuma lihat itu karena Bali ya," tutur dokter Donny dilansir Bolasport.com dari tribunnews.com, Rabu (2/2/2022).
"Waktu kita datang ke Bali, angka kasus itu hanya dua per harinya. Sekarang sudah mencapai sekitar 600an per hari kalau saya tidak salah. Memang sedang banyak dan marak saja kasusnya," tutur dia.
Baca Juga: Ini Pertimbangan Pelatih Persebaya Tunjuk Alie Sesay Sebagai Kapten
Untuk mengantisipasi penambahan masif kasus harian Covid-19 di Bali, khususnya di lingkungan Liga 1 itu sendiri, Dokter Donny punya sejumlah strategi untuk mencegah infeksi Covid-19 di timnya.
Dokter Donny memilih strategi edukasi dengan ketat terkait penanggulangan Covid-19 kepada seluruh tim Persija.
Edukasi itu meliputi pembentukan kesadaran akan bahaya virus Covid-19 dan kerugian-kerugian lainnya bila terpapar.
Baca Juga: Soal Penundaan Kompetisi, Pelatih Persebaya: Cukup Riskan untuk Dihentikan
"Soal badai Covid-19 di Liga 1, saya selalu berusaha untuk mengedukasi saja. Kita mengingatkan lagi untuk menjaga prokes dan juga butuh kesadaran masing-masing untuk menjaga diri dari Covid-19," jelas dia.
Saat kasus positif dalam tim Persija ditemukan, Dokter Donny langsung berkoordinasi dengan Satgas LIB dan memutuskan untuk isolasi pada para pemain ke tempat yang ditentukan sistem bubble LIB.
"Misal ada temuan kasus positif, kita fokus pada penanganan. Pertama koordinasi dengan satgas, dan melakukan isolasi dan karantina yang telah disesuaikan dengan aturan bubble system LIB (Liga Indonesia Baru)," tutur dia.
Baca Juga: Tiga Pemainnya Positif Covid-19, Ini yang Dilakukan PSIS Semarang
Namun dia juga menyanyangkan bahwa sistem bubble di Liga 1 tidak terlalu ketat, sehingga memicu penambahan kasus Covid-19.
Dokter Donny pun tidak naif bahwa pemain pasti bakal keluar atau berinteraksi dengan orang-orang diluar tim.
"Pada dasarnya semua ini tidak pernah menjadi sebuah sistem bubble yang kompleks. Kegiatan keluar itu pasti ada, kita latihan keluar, ketemu dengan pegawai hotel dan segala macam itu selalu ada," tutur dia.
Baca Juga: Kantongi Rp 8,6 Miliar, Bayaran Francis Ngannou dari UFC 270 Dianggap Lelucon
Kendati demikian, Dokter Denny menekankan agar tidak saling menyalahkan satu sama lain terkait infeksi kasus Covid-19 di Liga 1.
Menurutnya, Lebih baik jika seluruh insan yang terlibat dalam jalannya kompetisi untuk selalu menjaga protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Daripada kita lebih saling menuduh, pada dasarnya sadari saja diri masing-masing bagaimana berperilaku selama pandemi ini," ujar dokter Donny.
"Pesan saya pribadi pada pemain jaga diri masing-masing, tetap selalu selamat, jaga prokes, selalu disiplin. Pada dasarnya yang bisa jaga diri ya kita sendiri," pungkas dia.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | tribunnews |
Komentar